oleh

Aksi 1.000 Lilin Tuntut Keadilan atas Kematian Abdi Negara Anselmus Wora

Jakarta, PublikasiNews.Com – Ratusan orang yang tergabung dalam organisasi massa dan forum mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi damai didepan Istana Merdeka Jakarta. Aksi solidaritas demi keadilan tersebut menuntut presiden Joko Widodo untuk memberikan atensi kepada Mabes Polri untuk mengusut tuntas atas penyebab kematian misterius Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Alm. Anselmus Wora.

Klik dan Saksikan Video-nya :

Dalam gerakan solidaritas kemanusiaan yang digelar sejak pukul 15.00 WIB dibarengi dengan aksi treatrikal menyalakan 1.000 Lilin Keadilan untuk Anselmus Wora ini, didukung organisasi-organisasi dan warga diaspora NTT, antara lain; Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (GARDA NTT) Komunitas Flores Tangerang (KORESTA), Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Ikatan Mahasiswa Ende Jakarta (IMEJ), Aliansi Mahasiswa NTT Jakarta (AMNTT), Ikatan Mahasiswa NTT Pamulang Jakarta, Assosiasi Advokad NTT, IKB Hapo Gao Tangerang, Perhimpunan Mahasiswa Maumere Jakarta (PMMJ) Barisan Anak Timur UBK (BATU UBK), Keluarga Besar Watuneso Jakarta, Keluarga Besar Wolofeo, Komite Mahasiswa Pemuda Anti Kekerasan (KOMPAK) Keluarga Besar Wue Wali (KAUMALANG), Himmapen (MAHASISWA NAGEKED), IKB Ata Lio, Keluarga Besar Ndori, Aspirasi Indonesia, Garuda Indonesia Jaya (GIJ), Solidaritas Merah Putih (SOLMET), serta Presidium Rakyat Nusantara (PRN) pada, Sabtu (28/02/2020) sore.

Yons Ebiet Marlin Bato, selaku Ketua Umum GARDA NTT dalam orasinya mengatakan bahwa kasus ini, aparat penegak hukum diduga seperti kesulitan mengungkapnya, karena sarat intrik, konspirasi dan adanya dugaan kepentingan tertentu. Jangan sampai suara rakyat, suara Tuhan berubah menjadi suara rakyat, suara uang receh. tegasnya pada, Sabtu (28/02).dok-istimeea

Seperti diketahui Alm. Anselmus Wora ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar dengan luka serius di kepala akibat hantaman benda tumpul diduga akibat dibunuh pada 31 Oktober 2019. Ironisnya, pada tanggal 21 Februari 2020 Polda NTT justru mengumumkan penghentian penangananan kasus dugaan pembunuhan Alm. Anselmus Wora tersebut. Hal ini kemungkinan berdasarkan hasil forensik kedua yang menyatakan Anselmus Wora meninggal akibat serangan jantung koroner, padahal hasil forensik sebelumnya seperti yang dinyatakan Divisi Hukum GARDA NTT, San Salvator bahwa Alm. Anselmus Wora tewas akibat dibunuh.

Aksi kepedulian dan support terhadap kasus kematian Alm. Anselmus Wora oleh Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT) dengan menyalakan 1.000 lilin Keadilan for Ansel sebagai bentuk kegiatan solidaritas kemanusiaan demi menuntut keadilan kepada Presiden Jokowi atas pemberhentian kasus (SP3) oleh Kapolda NTT terhadap kasus kematian Anselmus Wora yang dianggap ada kejanggalan serta konspirasi.

Sekjen Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT), Marlin Bato menilai Polda NTT tidak serius mengungkap penyebab kematian PNS Dishub Pemkab Ende ini, hingga kasusnya berlarut-larut.

“21 Februari yang lalu publik Nusa Tenggara Timur terkejut karena Polda NTT menyatakan saudara kita Anselmus Wora meninggal bukan karena dibunuh, akan tetapi karena penyakit jantung koroner,” ujar Marlin dalam orasinya.

Pernyataan Kapolda NTT Irjen Pol H. Hamidin tersebut dianggap Marlin bertolak belakang dengan hasil Visum et Revertum bernomor R/023/VeR/XII/2019/Pusdokkes, yang kuat dugaan dinyatakan bahwa Anselmus Wora, meninggal akibat luka berat di Kepala.

“Kabar ini sangat mengecewakan kita semua publik NTT, keluarga korban yang terus berjuang mencari keadilan hingga kedepan Istana Negara, saat ini terjadi ketimpangan hukum di tanah nusantara sehingga rasa kemanusiaan dan keadilan di robek oleh kekuatan dan kepentingan sekelompok kaum borjuis,” kata Marlin.

Sementara itu, Ketua Umum Garda NTT, Yons Ebiet Marlin Bato dalam orasinya mengatakan bahwa kasus ini sulit diungkap karena sarat intrik, konspirasi dan adanya dugaan kepentingan tertentu.

“Jangan sampai suara rakyat, suara Tuhan berubah menjadi suara rakyat, suara uang receh. Apalagi ditunggangi oleh adanya dugaan kepentingan politik yang turut hadir sehingga kasus ini menjadi sulit. Garda NTT hadir dengan niat baik, semangat tinggi dalam membantu tugas kepolisian,” tegas Ebiet.

Oleh sebab itu, Ebiet mendesak Mabes Polri untuk segera mengambil alih kasus kematian tak wajar abdi negara ini dan meminta Kapolri segera mencopot jabatan Kapolres Ende dan Kapolda NTT agar kasus kematian Anselmus Wora segera dapat terungkap dengan sebenar-benarnya.

Fiat justitia ruat caelum, artinya Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun langit akan runtuh.” : Lucius Calpurnius Piso Caesoninus (43 SM).Jark

Komentar

News Feed