oleh

Bertempat di Benteng Vastenburg Pagelaran Kenduri Nusantara 2019. “Do’a Anak Negeri Umbul Donga Merawat NKRI Menjaga Indonesia”

Surakarta, PublikasiNews.Com – Dengan situasi dan kondisi sosial politik dalam berbangsa serta bernegara saat ini yang menggerakkan masyarakat Solo untuk menggelar do’a bersama. Kenduri Nusantara 2019, Do’a Anak Negeri untuk umbul donga, memanjatkan do’a bersama demi keselamatan negeri.

“Kulihat Ibu Pertiwi, sedang bersusah hati…Ya, kami masyarakat Solo merasakan kesusahanhati Ibu Pertiwi… Kami juga merasa gelisah melihat situasi bangsa yang berkembang akhir-akhir ini. Semakin hari semakin panas oleh perbedaan pendapat.”

Tarian tradisional Kuda Lumping juga menyemarakan suasana saat digelarnya ‘KENDURI NUSANTARA 2019’ yang dihelat pada pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB di Benteng Vastenburg Surakarta pada, Minggu (3/3) pagi.

“Perbedaan pilihan tergiring menjadi menyebarnya saling curiga, amarah, dan bahkan tindakan yang merusak tali silaturahmi dan kekeluargaan. Persaudaraan serta persahabatan sekonyong-konyong rusak dan semakin parah oleh tindak-tanduk pengelompokan.”

“Bagi kami, kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita tersebut”. Demikian sepenggal komitmen seluruh masyarakat Solo saat digelarnya ‘KENDURI NUSANTARA 2019’ yang dihelat pada pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB di Benteng Vastenburg Surakarta pada, Minggu (3/3/2019) pagi.

Umbul donga memanjatkan do’a bersama secara lintas iman untuk keselamatan negeri dilakukan oleh warga Solo bersama dengan ulama rakyat, salah satunya Gus Muwafiq.

“Perhelatan ini merupakan inisiatif kami sendiri, warga masyarakat Solo, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap situasi bangsa yang semakin jauh dari rasa solidaritas,” kata Gus Muwafiq.

BHINNEKA TUNGGAL IKA, jangan sampai hanya menjadi simbol belaka bahwa negara kita memiliki sejarah yang dibangun oleh beragam budaya, beragam suku bangsa, dan beragam agama serta kepercayaan yang dianutnya. Karena itulah dibutuhkan kesadaran untuk kembali ke akarnya bahwa kita memiliki bangsa yang kaya warisan budaya.

Inilah saatnya kembali merawat NKRI menjaga Indonesia yang menjadi tanggung jawab semua pihak sebagai anak bangsa.
“Kami warga Solo tidak rela bangsa ini terbelah dan tidak tenang dalam melanjutkan membangun negeri demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Kenduri dengan sajian tumpengan merah putih, lanjut Muwafiq adalah simbol semangat kami, simbol kecintaan kami pada NKRI.
Masyarakat Solo berharap warga di wilayah lain seantero negeri bisa melakukan hal yang sama dengan cara dan bentuk sesuai dengan tradisi dan kepercayaan serta keyakinan masing-masing.

Inilah saatnya kita menata kembali ruang sosial kita, membuka kembali sekat-sekat, membersihkan kembali saluran-saluran yang kotor, dan menyiraminya dengan air kesejukan. Kita rawat dan jaga bersama agar Ibu Pertiwi tidak bersusah hati.

Mari bersimpuh dan memanjatkan do’a bersama. Demi kita semua, demi bangsa dan negara Indonesia. Salam Cinta Negeri, melalui Penyelenggaraan Kenduri Nusantara 2019, Do’a Anak Negeri.[]Dod/Jar

kendurinusantara2019 #doaanaknegeri #umbuldonga #merawatNKRI #menjagaIndonesia #salamcintanegeri #guyubrukun #agawesantosa

Komentar

News Feed