oleh

Gunakan See Hamster, Waste4Change dan Pemkot Bekasi MoU Pembersihan Sampah di Kali Bekasi

Kota Bekasi, PublikasiNews.Com – Jalinan kerjasama didukung komitmen yang kuat dari berbagai instansi dan institusi pemerintah maupun swasta, tentunya selalu memberi dampak positif. Garapan bidang yang bersinggungan dengan lingkungan hidup (LH) ternyata juga mendapatkan antusiasisme warga dengan dampak beragam.

Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman/ Memorantum of Understanding (MoU) kegiatan pembersihan sampah di Kali atau sungai Bekasi 2020, dengan disaksikan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono (paling kiri) dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Arief Maulana, ST, Sekda Bekasi, Dr. Hj.Reny Hendrawati, MM ketika apel rutin Senin pagi di Plaza kantor Pemkot Bekasi, Jalan A. Yani Bekasi Kota pada, Senin (16/12).dok-istimewa

Tri Adhianto Tjahyono selaku Wakil Wali Kota Bekasi, dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Arief Maulana, ST, Sekda Bekasi, Dr. Hj.Reny Hendrawati, MM dan Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorantum of Understanding (MoU) kegiatan pembersihan sampah di Kali atau sungai Bekasi 2020 dengan menggunakan See Hamster, yakni perahu pembersih dan pengangkut sampah sungai produksi negeri Jerman.

Pemilihan Sungai Bekasi sebagai lokasi percontohan untuk pembersihan sampah sungai menggunakan See Hamster dengan kapasitas daya angkut sekitar 1,2 ton, dan sampah yang dihasilkan di Kota Bekasi diperkirakan mencapai 1.913 ton per-hari dengan potensi sampah yang terbuang ke laut mencapai 775 ton per-hari. Potensi jumlah sampah yang terbuang ke Iaut ini cukup fantastis jika dibandingkan dengan potensi jumlah sampah Ibukota Jakarta yang terbuang ke Iaut yakni sebesar 356 ton per-hari.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono (tengah) dengan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana (kiri), Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Arief Maulana, ST, serta Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano (kanan) ketika menggelar jumpa pers yang dilaksanakan bertempat diruang Pressroom Humas Pemkot Bekasi usai apel upacara rutin pada, Senin (16/12).dok-istimewa

Didukung dan bekerja sama dengan 2 stakeholders yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu GreencycIe-Schwarz dan One Earth One Ocean (OEOO), Waste4Change melakukan studi dan kajian terhadap jumlah sampah yang ada di sungai dan melakukan daur ulang sampah yang terkumpul. Studi ini bertujuan untuk mengetahui titik lokasi yang tepat di area Sungai Bekasi untuk melakukan pengumpulan sampah.

Kepala Dinas LH Kota Bekasi, Yayan Yuliana saat memaparkan dalam keterangan persnya terkait Dinas LH selaku pelaksana lapangan terkait kerjasama pihak Pemkot Bekasi dengan Waste4Change, Senin pagi (16/12).dok-istimewa

Studi akan dilakukan pada tanggal 20 Januari 2020 hingga 28 Februari 2020 dengannya dibantu oleh Tim dari Dinas LH Pemerintah Kota Bekasi. Sementara Pemkot Bekasi sendiri, berkewajiban untuk mengkoordinir Pasukan Katak serta mengangkut sampah residu.

Founder and Managing Director Waste4Change Indonesia, Mohamad Bijaksana Junerosano
mengatakan bahwa saat ini Waste4Change sedang fokus mengembangkan jasa untuk mengelola sampah Iebih banyak lagi dan melakukan pendekatan ke beberapa kota serta kabupaten di Indonesia yang terbuka untuk bekerjasama dalam membersihkan sampah seperti halnya dengan Pemkot Bekasi.

“Kami sangat senang diterima dengan baik oleh Pemerintah Kota Bekasi dan akan berkolaborasi selama 3 tahun ke depan untuk membersihkan sampah di Sungai Bekasi. Semoga dengan bantuan ini dapat memaksimalkan kinerja Pasukan Katak dalam membersihkan sungai di Kota Bekasi. Dan bentuk kerjasama ini dapat menjadi pemantik untuk membersihkan sungai-sungai diwilayah Indonesia lainnya agar tidak berkontribusi Iebih banyak terhadap krisis marine debris yang saat ini kita alami,” ujarnya.

Pemkot Bekasi akan berkolaborasi menggunakan perahu See Hamster ini untuk membersihkan dan mengangkut sampah yang ada di aliran Kali Bekasi. Sementara ini, Kota Bekasi diperkirakan memproduksi sampah sekira 1.800 ton per harinya. Kemampuan pemerintah daerah untuk mengangkut dan mengolah hanya mencapai sekitar 1.000 ton.

Yayan Yuliana selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi dalam hal ini menyoroti aspek efektifitas. “Kita awali tiga tahun pertama prospek potensi, lantas tiga tahun kedua baru dikelola Pemkot Bekasi dan kita tentu sudah siap,” kata Yayan menjawab pertanyaan wartawan, Senin (16/12/2019) pagi.

Founder and Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano ketika memberikan keterangan saat menjawab pertanyaan awak media dalam jumpa pers yang digelar di ruang Pressroom Humas Pemkot Bekasi pada, Senin pagi (16/12).dok-istimewa

Menurut Yayan observasi terkait kajian persampahan serta studinya terus dilakukan. “Terus pantau tempat pembuangan sampah dimana saja posisinya supaya kolaborasi dengan pengelola bisa lebih mudah untuk tata kelolanya,” paparnya.

Sementara, Yayan pun berharap bahwa saat menyambut HUT Kota Bekasi pada 10 Maret 2020, perahu canggih See Hamster pengangkut sampah sudah dapat beroperasi. “Paling tidak ada satu kapal dahulu karena memang baterey yang dipakai harus disiapkan dari Jerman, birokrasinya cukup memakan waktu. Dan yang dua unit lagi bisa cepat datang,” ungkap Yayan.

“Maka kita lihat efektifitasnya, ya mudah-mudahan kapal sampah ini jika dioperasikan sampai sejauh mana efektifitasnya. Ya mudah-mudahan seperti apa yang saya harapkan, betul-betul dapat maksimal bisa mengurangi sampah di Kali Bekasi. Kalau sudah terbukti, kita tentunya akan support anggaran nantinya seperti apa,” tegas Yayan.

Masih kata Yayan, bahwa kegiatan yang dilakukan tentunya tidak akan mengganggu lingkungan sekitar. “Kita memperhatikan aspek terhadap lingkungan, kita orang kebersihan orang lingkungan hidup sangat memperhatikan akan hal itu. Dan yang terpenting adalah kita sudah mencari lokasi, mencari tempat yang dimana bisa dilakukan penyimpanan sampah, inilah yang susah,” pungkasnya.

Tentang Waste4Change Indonesia adalah Waste4Change (PT. Wasteforchange Alam Indonesia) merupakan kewirausahaan lingkungan berbasis sosial. Penawaran jasa pengelolaan sampah dengan cara yang bertanggung jawab.

Didirikan pada tahun 2014 oleh Mohamad Bijaksana Junerosano yang juga merupakan penggiat solusi permasalahan sampah. Selain itu, ia juga sebagai pendiri Greeneration Indonesia, Waste4Change memiliki misi untuk mewujudkan zero-waste to landfill (tidak ada sampah yang berakhir di TPA) serta perubahan perilaku dan pola pikir menuju pengelolaan sampah di Indonesia yang lebih baik.

See Hamster dan spesifikasinya Perahu canggih buatan Jerman yang akan dioperasikan untuk pembersihan dan pengangkutan sampah di Kali Bekasi 2020.dok-red

Sementara aktivitas Waste4Change terdiri atas 4 lini, yakni:

  1. Consult: riset dan studi terkait persampahan.
  2. Campaign: capacity building, edukasi, dan pendampingan
  3. Collect: pengangkutan dan pengolahan sampah harian untuk nol sampah ke TPA, serta
  4. Create: daur ulang sampah dan program Extended Producer Responsibility atau EPR.[]Jark

Komentar

News Feed