Publikasinews.com – jakarta 12/10/23 Tragedi berdarah di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menewaskan Gijik (35) akan di usut sampai tuntas.
Secara pribadi Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto menyatakan permintaan maaf dan ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas insiden tewasnya Gijik yang diduga akibat timah panas bersarang didada korban dari senjata aparat.
“Saya secara pribadi meminta maaf kepada keluarga korban atas peristiwa yang terjadi. Peristiwa ini menjadikan pelajaran untuk kita semua dan saya berharap agar tidak terulang kembali,” katanya dalam jumpa pers di Mapolres Kotim, Rabu, 11 Oktober 2023.
BACA JUGA Jago Merah Mengamuk 6 Rumah di Kapuas Ludes
Kapolda berjanji akan mengusut tuntas insiden itu. Saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut. Pihaknya juga dibantu anggota Mabes Polri untuk mengusut kejadian tersebut hingga tuntas dan transfaran.
Sebagai pemimpin kepolisian di Kalimantan Tengah yang bertanggung jawab ia meminta maaf secara pribadi kepada keluarga korban atas peristiwa yang terjadi dan berharap peristiwa ini akan menjadi pelajaran untuk semua pihak agar tidak terulang.
“Kami akan memberikan data yang lengkap, kami transparan, kami bertanggungjawab dan akan memberikan informasi yang sebenarnya,” katanya.
Lanjutnya, peristiwa tersebut menjadi introspeksi pihak kepolisian agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. “Hal ini tentunya juga menjadi introspeksi untuk kami juga. Dan saya berharap kejadian ini tidak terjadi kembali,” harapnya.
Namun ia juga meminta masyarakat apabila ada permasalahan harusnya diselesaikan dengan kepala dingin.
Kapolda juga mengungkapkan, saat ini proses investigasi masih menunggu dari Kapuslabfor. Dan masih memerlukan waktu untuk menentukan masalah itu.
“Tentunya kami memakai uji balestik dan sebagainya yang juga bagian dari pada kerensentif investigation jadi pembuktian ilmiah sehingga perlu waktu. Sehingga disitu kami bisa lebih akurat lagi dalam menentukan apa yang terjadi didalam permasalahan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, keluarga korban Alexius Elister juga menanggapi ucapan dari pihak kepolisian dan turut berterima kasih kepada pihak aparat penegak hukum dalam menyikapi kejadian tersebut.
“Jadi sampai dengan saat ini investigasi masih berproses. Kami pihak keluarga masih menunggu hasil dari investigasi yang dilakukan dari pihak Mabes Polri yang telah serius turun ke tkp untuk benar-benar mencari fakta apa yang sebenarnya terjadi disana,” katanya.
Selain itu keluarga korban dan masyarakat juga meminta pertanggungjawaban dari pihak perusahaan yang sampai saat belum memberikan kejelasan terkait kejadian ini dan tuntutan masyarakat.
“Kami juga masih menunggu pihak perusahaan untuk bertanggung jawab. Karena hal ini adalah sebab akibat, karena dari dulu sampai sekarang tuntutan tidak pernah di berikan,” katanya.
Untuk mengingat lupa, Insiden berdarah di Desa Bangkal karena tuntutan plasma sawit oleh masyarakat terhadap perusahaan sawit PT Hamparan Massawit Bangun Persada (PT HMBP) 1 menyebabkan seorang bernama Gijik meninggal dunia diduga akibat tertembak,demikian (Red).
Komentar