oleh

Kadisdamkar Kota Bekasi : Kita Tertolong Slang Damkar DKI saat Kebakaran ?

Kota Bekasi, PublikasiNews.Com – Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi ternyata menyimpan banyak problematika. Salah satunya ketika evaluasi musibah kebakaran yang menghanguskan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yadika 6, Jaticempaka Pondokgede, evaluasi dan analisa terkait musibah tersebut telah dilakukan Kepala Disdamkar Aceng Sholahuddin.

Kabid Pemadaman (eksekusi) dinas Damkar Kota Bekasi ketika memberikan data kepada para wartawan saat mendampingi kepala dinas Damkar Kota Bekasi Jalan Komodo Raya Nomor 1 Kranji RT.006/RW.004, Kayuringin Jaya, Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi pada, Selasa (19/11).dok-istimewa

“Sistem proteksi untuk gedung 4 lantai tersebut tidak ada, bahkan kalau mau jujur menjadi syarat dalam kawasan sebuah kota metropolitan adalah adanya penataan infrastruktur pemadam kebakaran yang standar dan memadai,” kata Kadisdamkar Aceng Sholahudin ketika disambangi di ruang kerjanya kantor Mako Damkar Jalan Komodo Raya Nomor 1, Kranji Bekasi Barat, RT.006/RW.004, Kayuringin Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat pada, Selasa (19/11/2019).

Dalam penuturannya, Aceng menjelaskan bahwa ketika terjadi kebakaran disekolah Yadika 6, jajarannya kesulitan untuk mencari akses jalan menuju lokasi. “Masyarakat seharusnya memberi akses jalan bagi kendaraan damkar, bukan malah ikut menonton dengan memarkir kendaraannya hingga sangat mengganggu akses jalan bahkan ada yang justru malah selfie-selfie,” tutur Aceng.

Kepala dinas Damkar Kota Bekasi, Aceng Sholahudin saat memberikan keterangan persnya diruang kerjanya, dalam rangka Evaluasi dan analisa menyangkut proses dan antisipasi bencana kebakaran pada, Selasa (19/11).dok-istimewa

Kita ingin menghimbau kepada Camat, melalui lurah, RT/RW itu untuk akses jalan jangan kebanyakan di portal, lanjut Aceng. “Dalam kondisi darurat jangan di portal gitu Loh. Kemudian yang kedua, disampaikan ke para warga, ini bukan tontonan, jangan foto-foto, Selfie-selfie mengakibatkan kita susah masuk. Sepeda motor ditengah jalan diparkirnya, jadi hal ini kan soal kesadaran bagaimana tugas-tugas pemadam Kebakaran dibantu, bukan malah manuver yang dilakukan pemadam terhambat jadinya,” ulas Aceng.

Aceng juga mengakui sangat tertolong oleh dinas Damkar Provinsi DKI Jakarta. “Problem mobil damkar Kota Bekasi banyak slang bocor-bocor yang dimiliki mobil damkar Kota Bekasi sementara pengajuan anggarannya sedang dipelajari pihak terkait,” ungkap Aceng. Detail slang yang harus dimiliki oleh satu unit mobil minimal ukuran 2,5 inchi sebanyak 5 buah.

Apresiasi Kadisdamkar terkait kondisi mobil damkar yang minim slang ibarat senjata bedil yang tanpa amunisi. “Mobil ada akan tetapi slang tidak dimiliki,” demikian Aceng mengumpamakannya.

Prestasi pun tetap diraih Aceng Sholahuddin meski dalam kondisi yang minim perlengkapan. Selama Damkar dipimpinnya ternyata Aceng telah menorehkan prestasi pengadaan sektor damkar sebayak 6 (enam) unit sektor dari 12 kecamatan se Kota Bekasi. “Sektor Wisma Asri, Rawalumbu, Mutiara Gading Timur (MGT), Harapan Indah, Jatisampurna dan terakhir sektor Vida dalam waktu dekat,” terang Aceng. Estimasi hanya dalam waktu 3 tahun berdiri 6 sektor damkar menjadi prestasi yang luar biasa dari seorang Kadisdamkar Aceng Solahuddin.

Idealnya satu sektor damkar bertanggungjawab untuk wilayah satu kecamatan . Upaya selama menjabat Kadisdamkar beberapa terobosan dilakukan Aceng Solahuddin diantaranya CSR.

Joint Coorporate Sosial Responsibility (CSR) dijalin Aceng Solahuddin atas nama Disdamkar Kota Bekasi. “Jangan sampai anggota datang ke lokasi bawa slang bocor-bocor, bikin malu saja,” tegas Aceng.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman (eksekusi), Zainal juga menjelaskan bahwa musibah kebakaran mayoritas hampir 40 % diakibatkan oleh konsleting listrik.

Bahan informasi terkait musibah kebakaran hingga bulan November 2019 tercatat sebanyak 317 kejadian . “Info hingga Oktober 2019 sebanyak 262 kasus kebakaran. Artinya dari bulan Oktober ke bulan November 2019 sebanyak 55 kasus kebakaran dan satu hal yang wajib diperhatikan agar selalu melakukan cek terkait instalasi listrik rumah tangga,” papar Zainal.

Dominasi penyebab musibah kebakaran adalah konsletting listrik. Dampak dari hal tersebut menjadi pemicu terjadi musibah kebakaran, seperti yang terjadi SMK Yadika 6 dikawasan padat penduduk, karena selain petugas sempat mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi, gedung sekolah tersebut juga tanpa proteksi memadai.

“Kita sudah wanti-wanti (omongin), bahwa Yadika 6 tidak ada proteksi (keamanan gedung) -nya. ‘Ngak layak itu gedung (sekolah) itu, Alat Pemadam api Darurat (APAR) hanya 2 unit gedung Segede gitu, dan hal ini sangat tidak layak seharusnya jaringan Hydran pun juga harus disediakan,” tutup Aceng, mengakhiri perbincangan.[]Jark

Komentar

News Feed