oleh

Ketua MPC PP Kota Bekasi : Becko ‘Gertak Sambel’, Jangan Main Gertak Pembina Kami

Kota Bekasi – PublikasiNews.Com | Perseteruan terkait polemik klaim kepemilikan gedung Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Bekasi telah berimbas kepada aktifitas kepartaian. Kegiatan agenda politik Partai Golkar terkait Musyawarah Daerah (Musda) V DPD juga menjadi tertunda yang semestinya digelar pada, Rabu (05/8/2020).

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Bekasi, Ariyes Budiman yang berencana menurunkan sekitar 500 orang anggotanya untuk pengamanan acara Musda V akhirnya angkat bicara. “Jangan main gertak-gertak, ingat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi adalah Dewan Pembina PP Kota Bekasi, maka semua kader PP wajib membela Wali Kota,” ujarnya kepada wartawan Selasa malam, 4 Agustus 2020.

Gedung Kantor DPD partai Golkar Kota Bekasi yang berlokasi di Jalan Jend. Ahmad Yani, Margajaya Bekasi Selatan Kota Bekasi tampak lenggang pada, Rabu (05/08).dok-istimewa

Ketua MPC PP Kota Bekasi tersebut secara tegas telah menanggapi serius kasus perseteruan antara Pengurus DPD Partai Golkar dengan seorang pengusaha, Andi Salim. “Secara logika sehat sampai berencana mau datangi alat berat (Becko) ke bangunan gedung DPD Partai Golkar, tentunya hal ini merupakan suatu tindakan provokasi yang akan membuat kisruh Kota Bekasi. Meskipun akhirnya hanya ‘Gertak Sambel’,” ungkap bang Yes, sapaan akrab ketua MPC PP Kota Bekasi tersebut.

Tim pembela Wali Kota Bekasi, lanjut Bang Yes adalah hal yang wajib karena bagian dari loyalitas. “Bertindaklah secara elegan jika memang merasa benar, saya tetap akan bela beliau karena Wali Kota Bekasi adalah sebagai ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila Kota Bekasi, dan meski alasan Andi Salim menyebut telah inkrah pengadilan, lantas mana buktinya tunjukkan saja seharusnya tidak perlu main gertak,” tegasnya.

Sementara itu, terkait hal ini Andi Salim konsekuen tetap dengan pendiriannya merasa benar dengan kondisi yang terjadi. “Makin panas aja nih Bekasi, lah (diduga) pohon beringin di tinggal pergi orang-orang berpotensi sebagai bentuk protes atas kepemimpinan oknum Ketua yang tidak bisa melihat tuntutan perubahan dan aspirasi cerdas,” kata Andi Salim via sambungan telepon selulernya (WhatsApp).

Disisi lain, tentang alat berat (Becko) yang batal ditaruh digedung DPD Partai Golkar Andi Salim beralasan bahwa percaturan politik bisa berubah-ubah. Selain itu, terkait Musda V DPD Partai Golkar yang telah ditunda akibat polemik hingga adanya kejelasan penjualan Asset Partai Gokar Kota Bekasi.

Kalo begini siapa yang salah mas, semoga masih tersisa pandangan yang jernih dalam relung hati kita, supaya ngerti kalo kita tidak bisa salahkan banyak orang karena kita tidak mampu ngaca,” pungkasnya.[]

Penulis : Zark

Komentar

News Feed