oleh

Lapas “High Risk” Dibangun di Nusa Kambangan

Cilacap, PUBLIKASInews.com – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemekumham) tengah membangun satu lembaga pemasyarakatan (lapas) berpengamanan super, yaitu Lapas Karanganyar, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Menkumham, Yasonna Laoly mengatakan Lapas ini dibangun untuk melengkapi dua Lapas berpengamanan super lainnya, yakni Lapas Khusus Bandar Narkoba yang berkapasitas 90 orang dan Blok Khusus ‘High Risk’ Terorisme di Lapas Pasir Putih.

Lapas Karanganyar rencananya akan selesai dibangun pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019. “Ini untuk napi yang “very very high risk”. dengan kapasitas, 500 orang,” kata Yasonna, usai mengunjungi Lapas Khusus Bandar Narkoba dan Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Jumat (22/12).

Yasonna menerangkan, Lapas Pasir Putih didesain sebagai lapas yang dapat mencegah penyebaran paham terorisme. Para terpidana terorisme yang berisiko tinggi ditempatkan di sel khusus. Sementara, Lapas Khusus Bandar Narkoba dibangun untuk membui gembong narkoba yang berpotensi membangun jaringan di dalam lapas.

Adapun Lapas ‘High Risk” Karanganyar, akan dibangun untuk menampung para napi berisiko tinggi lain dari seluruh Indonesia. Lapas akan dilengkapi dengan teknologi modern dan petugas-petugas terbaik. Petugas akan diseleksi dari seluruh petugas terbaik di Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Arman Dapari mengaku optimis Lapas Khusus Bandar Narkoba akan menjadi strategi baru untuk memutus jaringan narkoba kelas kakap. Pasalnya, para penggerak atau inti jaringan pengedar narkoba ditempatkan di Lapas yang benar-benar steril dan tak bisa berhubungan dengan dunia luar.

“Jaringan-jaringan, atau orang-orang, atau narapidana-narapidana yang memang berpotensi masih ada kaitannya dengan luar akan ditempatkan di lapas khusus narkoba,” ujar Arman Depari.

Arman menambahkan, gembong narkoba kerap membuat jaringan baru di dalam Lapas maupun mengendalikan jaringan baru yang dibentuk dari Lapas. Sebab itu, jaringan mereka harus diputus dengan mengisolasi inti jaringannya. “Sehingga, dengan kita pisahkan nanti, orang-orang tertentu itu ditempatkan di sel-sel isolasi khusus maka mereka tidak akan bisa mengembangkan jaringan,” kata dia, optimis.

Komentar

News Feed