oleh

Masyarakat dan Desa Berdaulat di Bekasi Mulai di Kembangkan melalui GDD

Kab. Bekasi, PublikasiNews.Com – Kita berusaha mencoba menjawab kebutuhan warga pada umumnya diberbagai desa diseluruh pelosok Nusantara. Diperkirakan ada sekitar 70 sampai 75 ribu Desa se-Indonesia, karena kita berlokasi di Jabodetabek, maka kita lirik wilayah Karawang dan lebih khususnya Bekasi.

Hal ini yang disampaikan Charles Siahaan, selaku inisiator Gerakan Daulat Desa (GDD) saat memberikan amanatnya ketika menghadiri silaturahmi antar komunitas relawan yang dilaksanakan bertempat di Posko Nyablon Gotong Royong, Jalan Setia Mekar Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Jawa Barat pada, Minggu (31/3/2019).

Dalam pemaparannya Charles juga menuturkan bahwa semua warga ingin mandiri dan ingin berdaulat, memang sudah ada daulat dewan dan pemerintah, namun diduga sulit untuk mewujudkan daulat rakyat.

Sang inisiator Gerakan Daulat Desa (GDD), Charles Siahaan (kiri-berkemeja kuning) bersama seorang Caleg Kabupaten Bekasi saat menghadiri kegiatan silaturahmi antar komunitas relawan yang dilaksanakan bertempat di Posko Nyablon Gotong Royong, Jalan Setia Mekar Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi Jawa Barat pada, Minggu (31/3).dok-red

“Karena sudah terlalu banyak bermacam semangat kapitalistik yang tersebar disana sini, dan yang paling mungkin kita jawab dengan daulat desa,” katanya.

Masih kata Charles, selain berdaulat dalam rangka pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kali ini. “Kita juga akan berkomiten mengoptimalkan suara untuk pasangan presiden Ir. Joko Widodo dan KH. Mar’uf Amin dengan target suara sekira 65 persen,” tuturnya.

Dengan desa yang berdaulat maka rakyat akan berdaulat, dan akan menciptakan negara yang terhormat dan berdaulat.
Gerakan Daulat Desa (GDD) mulai dikembangkan daulat di wilayah Bekasi raya, dengan tujuan daulatkan rakyat dan desa.

Sebenarnya, sambung Charles, dengan setiap momen-momen demokrasi yang sudah kita sepakati bersama, dan sebenarnya warga ingin demokrasi yang beradab serta menggembirakan bagi rakyat.

Lebih lanjut, Charles juga menjelaskan bahwa diketahui, terbentuk daulat ini melewati sebuah hasil tesa antitesa proses yang panjang sehingga terbentuk GDD ini demi membumikan kebajikan pancasila. “Kedepannya kita akan terus mendorong agar Pemilu 2019 ini menjadi pemilu yang menggembirakan, lebih khusus di wilayah Kabupaten maupun Kota Bekasi,” papar Charles.

Saat ini, meski GDD hanya mempunyai anggota puluhan orang, namun dengan sifat Top Down, GDD banyak bekerjasama dengan pihak lain yang satu visi dan misi,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu penggerak GDD, Dwi Purwanti menyatakan, GDD akan berjuang dengan penuh semangat di Bekasi dalam rangka memenangkan suara Jokowi – Amin. “Bekasi merupakan diduga seperti wilayah neraka bagi Jokowi, maka kita akan maksimalkan kekuatan demi mendulang suara pemilih,” ujar Dwi Purwanti saat memberikan keterangan persnya usai acara.

Dikatakannya pula, ada dugaan banyak Islam garis keras disini, maka kita akan mendirikan posko-posko untuk wadah bagi pendukung Jokowi – Amin yang melintasi wilayah Bekasi. Menurut Dwi, jarang sekali terlihat pendukung Jokowi di Bekasi, bahkan saya akan turun dan menghampiri saat melihat warga menggunakan kaos Jokowi untuk menyapanya.

“Karena saking jarangnya, dan meski kita sudah fasilitasi posko, warga masih tidak berani menunjukan dukungan kepada Jokowi,” ungkapnya.

Rencananya, sambung Dwi, posko ini nantinya akan kami jadikan posko religius, seperti posko berdzikir dan sebagainya, agar rakyat mengetahui bahwa Jokowi adalah Islam. Dwi juga menjelaskan, bahwa Posko ini merupakan dibawah naungan Gerakan Daulat Desa (GDD) dan Jaringan Masyarakat Muslim Membangun (JM3).

Dwi menambahkan pula, relawannya berbeda dengan relawan lain. “Kita memberikan nilai bagaimana berdemokrasi, menyampaikan visi-misi dan tata cara menangkis hoax, semua ada di relawan serta komunitas kami,” tandasnya.[]Jar/red

Komentar

News Feed