oleh

Pembacokan Terhadap Wartwan Mitra Puspen TNI, Di Polres Bogor Kesulitan Tangkap Pelaku

Bogor, publikasinews.com – Seorangan wartawan bernama Wido (35) mengalami luka berat di beberapa bagian tubuhnya akibat penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga berunsur pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Roni (40), bersama Adik iparnya dikawasan Ruko Lampu Merah Cikaret (LMC), Alur Cibinong Kabupaten Bogor pada, Minggu malam tanggal 5 Agustus 2018.

Sesuai dengan penuturan calon istri korban sebut saja, Suci (26) kronologis diceritakan kembali oleh adik korban, Wiri, SH yang memaparkan insiden tindakan kriminal terhadap jurnalis itu terjadi. “Yakni pada saat korban selesai makan malam dan menemui rekannya dan mengantarkan calon istrinya pulang,” tuturnya kepada publikasi news.com, Rabu (08/8/2018)

Suci juga menjelaskan, pada saat dirinya dan calon suaminya itu ingin mengambil motor tanpa mereka sadari Roni dan Adik iparnya menunggu dan bersembunyi dibalik sebuah dinding Cafe yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Saya dan calon suami saya hendak pulang, sambil memainkan telpon seluler saya berjalan kaki dengan calon suami saya untuk mengambil motor tiba-tiba ada yang memanggil calon suami saya itu dengan sebutan ‘Woy’,” ujar Suci.

Mendengar teriakan tersebut lalu calon suami saya menengok kebelakang seketika itulah pelaku yang bersembunyi dibalik sudut tembok itu menyabetkan sebilah senjata tajam (Sajam) berkali-kali ke pundak calon suami saya,” kata Suci saat menceritakan kejadian tersebut dengan berurai air mata.

Tidak sampai disitu, lanjut Suci, ketika Wido panggilan Akrab calon suaminya itu berusaha menghindar namun pelaku tanpa hati nurani terus berusaha membacok Wido.

Namun dengan spontanitas Wido berusaha menangkis serangan sabetan benda tajam yang diayunkan Roni ke arah anggota tubuhnya hingga menyebabkan pergelangan tangan Wido diduga nyaris putus.

“Setelah membacok pundak Wido, Roni mengayunkan sajamnya ke badan Wido namun Wido menangkis dengan pergelangan tangannya,” ungkap Suci.

Diwaktu yang bersamaan Adik ipar Roni ikut menghempaskan sajamnya dan mengenai siku tangan Wido, “bukan hanya Roni saja yang membawa sajam dan membabi buta melukai Wido namun Adik iparnya juga. Sampai saat ini saya belum dapat mencari tahu namanya, yang baru saya tahu dia adalah adik istri dari Roni,” tambah Suci.

Seperti diketahui sebelum terjadinya tindakan aksi penganiayaan dengan pengeroyokan menggunakan senjata tajam yang hampir merenggut nyawa seorang jurnalis dikawasan bumi tegar beriman itu, para pelaku diduga sebelum melancarkan aksinya menenggak minuman oplosan di sebuah cafe dibilangan Ruko Lampu Merah Cikaret (LMC) Alur Cibinong, Kabupaten Bogor.

Dari hasil penelusuran awak media, telah menemukan saksi mata lain, sebut saja Adel (37) yang mengatakan, pelaku selain suka menenggak minuman keras (Miras) di Cafe LMC juga sering membuat keonaran disekitar wilayah tersebut.

“Yang saya tahu, Roni dan Adik iparnya sekitar pukul 22.30 WIB masuk ke Cafe. Tidak lama berselang kemudian dia bersama adik iparnya itu keluar dan pergi mengendarai motor lalu kembali lagi ke Cafe,” jelas Adel.

Setelah beberapa jam di dalam Cafe (lanjut adel-red). Roni dan adik iparnya kembali keluar dari Cafe, “tidak lama iya keluar lagi dengan adik iparnya, kali ini saya melihat dia tidak mengendarai motor dan yang jelas tidak lama Roni dan Adik iparnya keluar dari Cafe saya melihat korban berjalan terpapah-papah, setelah saya amati korban sudah bersimbah darah yang mengucur dari beberapa bagian tubuhnya hingga membasahi halaman parkir Cafe,” tutur Adel yang sedikit Syok mengingat kejadian naas yang menimpa wartawan mitra PUSPEN TNI tersebut.

Diwaktu yang bersamaan, jelas Adel bahwa dirinya juga melihat Suci berteriak sambil mengejar Roni dan Adik iparnya berlari sambil membawa sajam menghampiri seseorang yang duduk diatas motor.

“Disaat korban merintih kesakitan, calon istri korban menguber para pelaku yang berlari menghampiri seseorang yang duduk diatas motor, dan tidak lama kemudian mereka berboncengan tiga (3) pergi kabur mengendarai motornya,” kata adel

Dalam keadaan panik tersebut, Suci kembali menghampiri Wido yang bersimbah darah dan meminta pertolongan, “dia (suci-red), setelah mengejar para pelaku namun tidak berhasil. Dengan wajah berurai air mata dia menghampiri calon suaminya itu sambil berteriak-teriak meminta tolong. Pada waktu itu ada beberapa orang didalam Cafe yang berhamburan keluar untuk membantu calon suaminya tersebut untuk dilarikan ke RSUD Cibinong,” pungkas adel

Setelah mendapatkan pertolongan medis di RSUD Cibinong, Suci dan beberapa orang berinisiatif melaporkan kejadian kriminal yang menimpa Wido ke Polres Kabupaten Bogor dengan bukti laporan No Pol : STBL / B / 702 / VIII / 2018 / JBR / RES BGR, dan tidak beberapa lama Suci kembali dengan anggota kepolisian Polres Kabupaten Bogor ke RSUD Cibinong. Namun ironisnya, Pihak Polres Kabupaten Bogor dinilai lamban untuk memburu para pelaku.

“Waktu di RSUD Cibinong, setelah polisi melakukan foto-foto calon suami saya yang bersimbah darah. Saya memohon kepada anggota polisi yang datang ke RS untuk menangkap pelaku dikontrakannya karena diantara orang-orang yang membantu membawa calon suami saya ke RS ada diantara mereka yang mengetahui kontrakan pelaku (Roni), tapi polisinya tidak mau dengan alasan mereka (bertugas-red) cuma berdualah, harus di lidik dululah kata pak polisinya,” tutup Suci menirukan ucapan anggota polisi, dengan penuh kekecewaan.

Sementara itu, Adik korban mendapatkan informasi terkait keberadaan sang pelaku (Roni) yang terakhir terlihat bahwa pelaku kemarin sore, Rabu (08/8) diduga telah naik bis dari Cirebon menuju kampung halamannya, Bima melalui pulau Bali.(red)

Komentar

News Feed