oleh

Perbedaan Blusukan Prisiden Joko Widodo dan Calon Wakil Prisiden Sandiaga Uno

Jakarta, Publikasinews.com – Presiden Jokowi ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya, meninjau harga komoditas, di Pasar Bogor, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. 

Dalam kesempatan itu, Presiden penasaran dengan ukuran tempe yang disebut setipis ATM. Kedatangan Jokowi ke Pasar Bogor untuk membeli tempe membuat sejumlah pedagang kaget.

Jokowi ingin memastikan harga kebutuhan pokok dan ukuran tempe di Pasar Bogor stabil. “Tadi beli tempe banyak dan saya sendiri menyukai tempe. Lihat sendiri kan tempenya kayak gimana, tebal,” katanya sambil tertawa.

Pedagang tempe di Pasar Bogor, Munarto (43) kepada Jokowi menuturkan harga tempe masih normal dari Idul Fitri 2018 kemarin. Munarto menjelaskan, tidak akan ada kenaikan harga tempe meski harga kedelai naik. Bila ia atau pedagang tempe menaikkan harga, sambungnya, pembeli tempe akan kabur.

“Harga tempe enggak bakal naik. Kalaupun harga kedelai naik, kami sebagai pedagang hanya akan mengurangi isi atau beratnya,” tuturnya.

Calon wakil presiden Sandiaga Uno blusukan di Pasar Parung Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 31 Oktober 2018.

Sandiaga kemudian menanggapi Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang pada Selasa malam, 30 Oktober 2018 juga blusukan ke pasar di Bogor. Jokowi yang mendatangi Pasar di Jalan Roda, Kota Bogor mengatakan harga kebutuhan pangan termasuk sayuran dan tempe relatif stabil.

Atas pernyataan itu, Sandiaga menampik. Ia mengatakan kondisi di Kabupaten Bogor berbeda dengan harga di pasar Kota Bogor.

Sandiaga mengklaim, pedagang dan pembeli di pasar yang ia sambangi mengeluhkan harga yang terus merangkak naik. “Saya dengar Bu Sofia, Bu Bunga, menyatakan kondisi berbanding terbalik 180 derajat (dari pernyataan Jokowi), mahal,” kata Sandiaga saat ditemui wartawan di kompleks rumah dinas DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Oktober 2018.

Eks wakil Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mengatakan masyarakat makin susah karena biaya listrik melejit. Ia pun khawatir, pernyataan yang diungkapkan capres inkumben itu justru memberatkan masyarakat.

Meski demikian, Sandiaga mengakui beda pendapat ini akan menjadi sebuah diskusi. “Kita tunjukan lewat interaksi dengan masyarakat, lomba melihat,” kata Sandiaga. Red

Komentar

News Feed