oleh

Presiden Ukraina Petro Poroshenko 80.000 Pasukan Rusia Sudah Dikerkana Sepanjang Perbatansan Kedua Negara

Ukraina, Publikasinews.com – Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan Rusia telah mengerahkan kekuatan militer secara besar-besaran, termasuk lebih dari 80.000 pasukan di sepanjang perbatasan kedua negara. Hal itu disampaikan ketika Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan Moskow untuk tidak memblokade pelabuhan Kiev di Laut Azov.

Ketegangan antara Moskow dan Kiev terus memanas dalam sepekan terakhir setelah bentrokan angkatan laut kedua negara di Laut Hitam pada 25 November lalu. Dalam insiden itu, kapal perang Rusia menembaki tiga kapal angkatan laut Ukraina kemudian menangkapnya beserta 24 awak.

Berbicara di sebuah acara militer Ukraina, Presiden Poroshenko merinci kekuatan militer Moskow yang telah dikerahkan secara besar-besaram. “Lebih dari 80.000 pasukan, 1.400 artileri dan beberapa sistem peluncuran roket, 900 tank, 2.300 kendaraan tempur lapis baja, 500 pesawat terbang dan 300 helikopter di sepanjang perbatasan bersama,” katanya, pada hari Sabtu yang dilansir Fox News, Minggu (2/12/2018).

Angka-angka itu belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih Moskow belum merespons tuduhan yang dilontarkan Presiden Poroshenko tersebut.

Dalam insiden di Selat Kerch, Laut Azov, Rusia menuduh kapal-kapal Ukraina sudah melanggar perairan teritorial Rusia di perairan Crimea. Namun, tuduhan itu dibantah Kiev. Sebaliknya, Kiev menuduh Moskow sudah memblokade dua pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires mengkritik tindakan Moskow. Dia minta agar blokade di Laut Azov dihentikan.

“Pembebasan kapal-kapal ke Laut Azov dan pelabuhan Ukraina harus dipastikan oleh Rusia,” katanya.

Perjanjian antara Rusia-Ukraina pada tahun 2003 menyatakan Laut Azov dan Selat Kerch sebagai perairan internal bersama. Tetapi setelah aneksasi Crimea 2014 oleh Rusia, Moskow telah menegaskan kontrol yang lebih besar atas wilayah itu.

“Kremlin lebih lanjut menguji kekuatan dari tatanan global,” kata Poroshenko, dengan menuduh bahwa Moskow sedang menunggu untuk melihat apakah masyarakat internasional akan memungkinkan Rusia untuk menegaskan bahwa Laut Azov dan Laut Hitam adalah perairan teritorial Rusia.

Poroshenko mengatakan Rusia juga meningkatkan kehadirannya di laut.

Di perairan Laut Hitam, Laut Azov, dan Laut Aegea, ada lebih dari 80 kapal dan 8 kapal selam berpatroli, termasuk 23 kapal tempur dan 6 kapal selam,” katanya.

Sebagai tanggapan atas penangkapan tiga kapal Ukraina, Poroshenko meyakinkan parlemen Kiev untuk menerapkan darurat militer di sepuluh wilayah perbatasan. Banyak warga Ukraina di dalam dan luar negeri telah mengkritik pemberlakuan undang-undang darurat militer. Sebagian dari mereka menuduh isu ancaman Rusia menjadi isu politik yang menguntungkan Poroshenko menjelang pemilu bulan Maret 2019. Red

Komentar

News Feed