BOGOR-PublikasiNews.Com | Menjadi profesi jurnalis dan menjalankan tupoksinya demi mengedepankan independensi bukanlah hal yang mudah. Faktanya, di era digital saat ini profesi jurnalis terkadang sering kebablasan dalam menyikapi fungsi sosial kontrolnya. Jurnalis kerap dijadikan alat kekuasaan yang berpotensi pengalihan fungsi dan kadangkala tidak lagi mengedepankan independensinya serta keprofesionalannya sebagai jurnalis.
Bahkan di Indonesia, kini jurnalis condong menjadi bagian dari kehumasan insantasi, institusi dan lembaga-lembaga plat merah. Hal ini dikatakan Ketua Dewan Penasehat Forum Wartawan Jakarta (FWJ), Drs. Joko Irianto Hamid saat memberikan sambutannya di acara Rapat Kerja (Raker) Pertama yang digelar di Sitamiang Hotel & Resort, Jalan Raya Puncak KM 82, Cibeureum, Cisarua Kawasan Puncak Bogor Jawa Barat pada, Minggu (6/12/2020) sore.

Dalam penuturannya, Joko menilai pendewasaan intelektual jurnalis dituntut memiliki kekuatan ganda dalam dirinya. “Jurnalis profesi yang tak bisa disamakan dengan profesi lainnya, komponen yang melekat dalam diri seorang wartawan bisa kita sebut sebagai ‘penyampai’ oleh karenanya disini perlu adanya komposisi seimbang yang mumpuni,” papar Joko.
Ditempat yang sama, Ketua Advokat Forum Wartawan Jakarta, Ir. Tonin Tachta Singarimbun, SH, mengibaratkan bahwa keberadaan advokat dan jurnalis satu komponen yang tak terpisahkan, ibarat sayur asam dengan garam.
“Dua profesi ini memang memiliki peran penting guna dapat mengedukasi masyarakat dalam penyampaian informasi yang sejalan dengan fungsi kontrol sosial, serta adanya pendampingan hukum yang bersinergi,” tutur Tonin, pengacara handal Nusantara ini.
Tonin juga dalam pemaparannya mengatakan pentingnya refleksi hukum yang sejalan dengan fungsi jurnalis akan mampu mencerdaskan rakyat Indonesia. Selain itu, Tonin meyakini sinergi antara advokat dengan FWJ akan mampu membunuh framing-framing kekuasaan yang selama ini hanya berpijakan dan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
“Saya sangat mengapresiasi, meski pun Forum Wartawan Jakarta baru berdiri di bulan Juli 2019, tetapi forum ini telah menunjukan jati dirinya sebagai forum wartawan yang memiliki tujuan mulia,” ujarnya.
Konotasi mulia juga dijabarkan Habib Abdul Qodir Jaelani selaku Ketua Dewan Pembina FWJ sebagai bentuk kepedulian sesama profesi jurnalis yang mengedepankan kesetaraan untuk meraih kesejahteraan anggota.
“Proyeksi kedepan dari anak-anak kami di FWJ terlihat jelas. Mereka ini memiliki potensi yang luar biasa, bahkan diusianya yang belum ada 2 tahun FWJ telah memiliki anggota lebih dari 450 jurnalis dari berbagai media di Indonesia, hal itu menandakan FWJ mampu memberikan warna dan corak lain dalam perkembangan informasi maupun pensinergian humanis yang telah menghipnotis para stakeholder,” kata Habib Abdul Qodir.
Masih kata Habib Abdul Qodir, kedepannya, ia berharap dengan adanya pemikiran yang kuat guna memberikan harapan membangun Indonesia untuk mampu mensejahterakan para anggota-anggotanya. “Apalagi FWJ telah menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai wujud kepedulian membangun usaha yang berbasis kemandirian,” imbuhnya.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yang diwakili Wahyono juga mengapresiasi Forum Wartawan Jakakrta yang akan menjadi satu bagian sinergitas dan mitra bisnis BKPM untuk mengembangkan potensi usaha-usaha yang akan dibangun demi mensejahterakan para anggotanya.
Wahyono dalam kesempatan tersebut juga menyebut bahwa potensi Forum Wartawan Jakarta sangat berpeluang besar dalam menjalankan profesinya yang ditopang dengan program-program kerja pengembangan usaha kemandirian. “Baru pertama kalinya organisasi kewartawanan akan bersinergi dengan BKPM, artinya intelektual pengurus FWJ ini patut diacungkan jempol, bahwa selain profesi jurnalis, wartawan juga harus ditopang dengan bentuk usaha-usaha yang mampu memberikan kelayakan dan kesejahteraan kepada anggota-anggotanya. Jadi wartawan bukan hanya mencari berita,” ungkap Wahyono.
“Kami dari BKPM akan selalu siap bersinergi kemudian bekerja sama dalam membantu dan memberikan dukungan kepada FWJ,” tegas Wahyono diacara Raker FWJ tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Raker FWJ, Ferry Faisal mengucapkan terima kasih atas dukungan dan sinergitas kawan-kawan dari Pendam Jaya, Komandan Batalyon 33 Grup 3 Kopassus, Komandan Lanmar Jakarta, Satpol PP Kabupaten Bogor, dan MC Donald Indonesia serta seluruh rekan-rekan FWJ, sehingga dapat terlaksananya kegiatan acara Raker Perdana (Ke-1) FWJ dengan lancar dan tanpa kendala Raker FWJ yang dilaksanakan bertempat di Sitamiang Hotel & Resort, di Kawasan Puncak – Bogor Jawa Barat.
Raker FWJ yang diselenggarakan selama 2 hari di Sitamiang Hotel & Resort Bogor, Sabtu dan Minggu tanggal 5 – 6 Desember 2020 dihadiri juga oleh Abdul Qodir Jaelani selaku Ketua Dewan Pembina FWJ, Tonin Tachta Singarimbun, SH, Ketua Advokat FWJ, Mustofa Hadi Karya Ketua Umum FWJ, Wahyono yang mewakili Badan Koordinasi Penamanan Modal (BKPM), para pengurus FWJ pusat, dan tujuh (7) Kordinator Wilayah (Korwil) FWJ meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Tangerang Raya, Kabupaten Bekasi.
Serta Pengukuhan yang dirangkai dengan Penyerahan SK MANDAT Koordinator Wilayah (Korwil) Kota BEKASI, Meliputi KSB (Ketua Korwil Drs. Rommo Kosasih, Sekretaris Ach. Zarkasih dan Bendahara Rory Merdekawati (Riri) dan Wakil Bendahara Henny yang diwakili Staf Keorganisasian/Bagian Umum Darsono, S.Ag.[]hms/Zark
Komentar