oleh

Rumah Sakit Syariah Akan Segera Terwujud di Indonesia di Prakarsai oleh 2nd IHEX 2019 & MUKISI

Kota Bekasi, PublikasiNews.Com – Dalam proses sertifikasi syariah ini akan kita undang yang jumlahnya dipastikan lebih dari 50 rumah sakit, dan acara 2nd IHEX 2019 rencananya akan dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (k).

Hal ini disampaikan oleh Chairman MUKISI, dr. Masyhudi AM, M.Kes dengan didampingi Head of Committee 1st IHEX 2018, dr. Burhanuddin H.D, MARS selaku Committee 2nd International Islamic Healthcare Conference and Expo 2019, ketika memberikan keterangan Pers-nya saat digelarnya konferensi pers terkait Acara 2nd IHEX 2019 (International Islamic Healthcare Conference and Expo) yang rencana kegiatannya akan dihelat di JCC pada pertengahan Maret 2019 mendatang. Jumpa pers dilaksanakan di Restoran Raja Sunda Jalan Jenderal Sudirman KM 34 Nomor 1, Harapan Mulya Medan Satria, Kota Bekasi pada, Selasa (26/2) malam.

Dalam pemaparannya, dr. Masyhudi AM, M.Kes selaku ketua umum MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) juga mengatakan nantinya untuk rumah sakit yang telah tersertifikasi syariah, pihak rumah sakit tidak harus menempelkan stiker sertifikasi.

Ketua Umum MUKISI, dr. Masyhudi AM, M.Kes dengan didampingi Head of Committee 1st IHEX 2018, dr. Burhanuddin H.D, MARS selaku Committee 2nd International Islamic Healthcare Conference and Expo 2019, ketika memberikan keterangan Pers-nya saat digelarnya konferensi pers terkait Acara 2 IHEX 2019 (International Islamic Healthcare Conference and Expo) yang rencana kegiatannya akan dihelat di JCC pada pertengahan Maret 2019 mendatang. Jumpa pers dilaksanakan di Restoran Raja Sunda Jalan Jenderal Sudirman KM 34 Nomor 1, Harapan Mulya Medan Satria, Kota Bekasi pada, Selasa (26/2).dok-istimewa

“Tidak ada kewajiban, akan tetapi pihak rumah sakit diberikan kewenangan diperbolehkan. Jadi nanti logonya adalah logo MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang dibawahnya sesuai dengan prinsip syariah. Bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa rumah sakit tersebut adalah rumah sakit yang memang sudah mendapatkan sertifikasi syariah,” kata dr. Masyhudi.

Sesuai dengan aturan yang diakui, lanjut dr. Masyhudi, semua lembaga yang mendapatkan sertifikasi syariah, ini akan dipantau oleh satu dewan. “Dewan yang disebut Pengawas Syariah atau DPS. Jadi diperbankan sudah ada, diasuransi sudah ada termasuk ini di rumah sakit juga ada Dewan Pengawas Syariah yang memastikan prinsip-prinsip syariah itu dapat berjalan di rumah sakit,” tuturnya.

Masih kata dr. Masyhudi, seperti telah diketahui bahwa perkembangan halaI life style saat ini menjadi indikator kuatnya kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa yang halal, tidak terkecuali pada bidang Halal Healthcare (kesehatan) dengan adanya penetapan rumah sakit syariah di Indonesia. Kondisi demikian memberikan peluang, tantangan dan potensi besar dunia perumah-sakitan dan usaha penyerta lain dibidang kesehatan di Indonesia.

“Maka atas perkenan ALLAH Subhanahu wata’ala, Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh lndonesia (MUKISl) masih mampu melanjutkan agenda dakwahnya melalui upaya kesehatan islam yang tersebar di seantero Nusantara. Dan dengan berharap ridho-Nya juga kita berikhtiar mengadakan kegiatan untuk mempertemukan segenap komponen ummat yang memiliki perhatian pada pembelaan ummat melalui upaya kesehatan, yaitu 2nd International Islamic,” ujarnya.

Healthcare Conference And Expo (lHEX) yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 Maret hingga 23 Maret 2019 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam kesempatan pertama ini mengambil tema ”Keberkahan (Abundance) Rumah Sakit Syariah di Era Kebangkitan”.

Acara 2nd IHEX 2019 merupakan penyelenggaraan yang kedua kalinya oleh MUKISI dimana akan mempertemukan semua kalangan, mulai dari Praktisi, Akademisi, Peneliti, Pebisnis dan semua Stakeholder terkait yang bertujuan untuk mendesiminasikan, mendiskusikan dan mengenalkan produk dan jasa halal dibidang Halal Healtcare di Indonesia, serta upaya konsolidasi dan kolaborasi potensi ummat. Diharapkan peserta yang mengikuti acara 2nd IHEX 2019 ini sebanyak 1.000 lebih peserta dari seluruh Nusantara.

Sementara itu, dr. Burhanuddin H.D, MARS selaku Head of Committee1st 1st IHEX 2018 dikesempatan tersebut menyebutkan bahwa pihaknya juga akan menghadiri pihak rumah sakit yang sudah mempunyai sertifikasi syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI).

Dijelaskan olehnya, dengan mengusung terkait Keberkahan Rumah Sakit Syariah di Era Kebangkitan. “Melalui program-program yang juga berbasis syariah, dengan sasaran semua pihak terkait yang mampu mendiskusikan produk-produk jasa halal dibidang kesehatan,” ulasnya.

Dikatakannya pula bahwa pada kesempatan 2nd lHEX 2019 ini mengangkat isu yang merupakan diferensiasi pelayanan kesehatan islam, yaitu tentang rumah sakit syariah dan kolaborasi potensi umat. Dikemas dalam sembilan agenda program, yaitu :

  1. Seminar Internasional Rumah Sakit Syariah. Menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri, bukan hanya dari lingkup praktisi bidang kesehatan namun juga dari area akademisi dan praktisi bidang yang lainnya, sehingga peserta dapat mendiskusikan topik rumah sakit syariah dalam konteks mengkonsolidasikan dan mengkolaborasikan potensi ummat dalam skala nasional dan internasional.
  2. Workshop Rumah Sakit Syariah. Menghadirkan narasumber yang akan berbagi pengetahuan serta langkah praktis dalam menerapkan beberapa aspek di rumah sakit syariah, dalam konteks menyiapkan rumah sakit untuk mendapatkan sertifikasi rumah sakit syariah serta mengkolaborasikan potensi ummat. Terdapat 7 jenis Workshop Rumah Sakit Syariah yang akan dilaksanakan.
  3. Pameran Islamic Healthcare & Halal Products. Mencakup pameran alat kesehatan, obat, serta industri lainnya yang relevan dengan pelayanan kesehatan dan produk halal, berasal dari dalam maupun luar negeri, sehingga peserta dapat mengetahui perkembangan teknologi kesehatan dan produk halal terkini. Dan telah disiapkan sebanyak 128 both pameran.
  4. Pertemuan Tahunan ”MA (lndonesia Islamic Medical Association). Menghadirkan 3 organisasi kesehatan islam yang dipayungi oleh IIMA dan beramiasi ke FIMA (Federatioan Islamic Medical Association), yaitu MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh lndonesia), FOKl (Forum Kedokteran Islam Indonesia) dan PROKAMI (Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim lndonesia), bertemu dalam sebuah rapat tahunan bersama agar terbangun agenda kolaborasi dalam melayani kesehatan ummat.
  5. Rapat Kerja Nasional MUKISI. Mengundang seluruh Pengurus dan Anggota MUKISI dari wilayah dan Pusat.
  6. Free Paper. Diselenggarakan dalam rangka meningkatkan keilmuan dan pengembangan teknologi melalui hasil riset, guna mengembangakan nilai-nilai syariat Islam dibidang kesehatan dengan menghadirkan peserta dari dalam negeri dan mancanegara.
  7. MUKISI Award. Ajang di 2nd International Islamic Healthcare Conference And Expo (IHEX) 2019 untuk pertama kalinya memberikan penghargaan kepada rumah sakit yang terus mengembangkan penerapan eleman dalam standar instrumen rumah sakit syariah
  8. Tabligh Akbar. Dengan mengundang Ustadz Abdul Somad Lc, MA (UAS) dan Ustadz Fatih Karim sebagai penceramah di acara tabligh Akbar diharapkan semakin menguatkan syiar dakwah dalam acara 2nd IHEX 2019.
  9. Malam Ukhuwah. Agenda pertama kalinya yang digagas dalam IHEX 2019 sebagai wadah membangun silaturahim guna mempertemukan seluruh komponen steakholder rumah sakit dengan tujuan memperkenalkan rumah sakit syariah kepada masyarakat.

Dipenghujung acara, dr. Masyhudi juga mengungkapkan bahwa sumber dana yang digunakan dalam kegiatan 2nd IHEX 2019, bukan dari investasi Timur Tengah atau dana Suko. “Melainkan bersumber dari dana partisan, jadi peserta ya membayar dan diperhitungkan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan,” imbaunya.

“Semoga ALLAH Subhanahu wata’ala memberikan kemampuan pada kita semua untuk berkontribusi dalam ikhtiar dakwah Ii ila kalimatillah ini, sebagai salah satu bentuk aktualisasi tujuan penciptaan kita sebagai hamba-Nya, yaitu beribadah kepada-Nya, dan menghadirkan manfaat kepada agama, ummat, masyarakat, bangsa, dan NKRI tercinta,” tandasnya.[]Jar/red

Komentar

News Feed