oleh

‘Serawung’ Wakil Wali Kota Bekasi dengan DPD LDII, Pendidikan Dunia PONPES ditengah COVID-19

BEKASI, PublikasiNews.Com | MENJALIN Silaturahmi dengan masyarakat merupakan salah satu agenda rutin kepala daerah, baik dalam rangka menjalin ukhuwah islamiyah dan sinergitas. Kita bicaranya santai dan serawung (bersosialisasi) penuh keakraban, ya silaturahmi aja karena dengan saling bersilaturahmi dapat bikin panjang umur, banyak rezeki dan dimudahkan semua urusan.

Demikian yang disampaikan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono ketika menjawab pertanyaan awak media saat usai melakukan kunjungan dalam rangka silaturahmi dengan pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bekasi yang diselenggarakan bertempat di Masjid Luhur Al-Barokah LDII, Jalan Swatantra I, Kavling 3 RT.009/RW.005, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat pada, Senin (20/07/2020) malam.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono saat memberikan amanatnya ketika melakukan kunjungan dalam rangka silaturahmi dengan pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bekasi yang diselenggarakan bertempat di Masjid Luhur Al-Barokah LDII, Jalan Swatantra I, Kavling 3 RT.009/RW.005, Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Jawa Barat pada, Senin (20/07).dok-istimewa

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, mas Tri sapaan akrab Wakil Wali Kota Bekasi tersebut juga ditemani istri tercinta, ibu Wiwiek Hargono. Dan ia menegaskan bahwa tidak ada agenda politik, pembahasan seputar proses kegiatan pendidikan di pesantren LDII. “Banyak hal yang terkandung dalam silaturahmi, mudah-mudahan kita dapat saling mema’afkan mungkin jika ada kesalahan. Artinya tidak ada untuk hal kearah sana,” tutur Tri Adhianto.

“Tidak ada pembahasan khusus dalam pertemuan kita ini, apalagi saya datang ke LDII bukan kali ini saja. Saya juga menyambangi PAC yang di Bekasi Selatan, kemudian saya pernah ke Bekasi Timur dan Bekasi Utara dan hari ini saya ke PAC Jatiasih, jadi jangan dikait-kaitkan,” ujarnya.

Masih kata mas Tri, bahwa LDII yang memiliki pesantren cukup luar biasa. “Dalam hal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan berproses sehubungan dengan tatap muka, jadi tadi untuk dapat saling melengkapi/mengisi, dan yang telah dipersiapkan pihak LDII seperti ini,” ulasnya.

“Melihat konselasi aturan, baik itu peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, atau yang dikeluarkan pak gubernur Jawa Barat maupun oleh Wali Kota Bekasi terkait dengan instruksi dan sebagainya,” tegas Tri Adhianto.

Dan kemudian ternyata, lanjut mas Tri, apa yang telah dilakukan sudah baik inilah yang merupakan bagian dari evaluasi. “Selanjutnya kalau memang pesantren ini ada orang luar, pemerintah akan menyiapkan itu tadi, alat Test (seperti Thermo Gun)-nya sehingga kita yakinkan dan memberikan jalur kepastian dengan baik kepada pengelola, tenaga pengajar dan juga kepada anak-anak didik kita bahwa mereka semua dalam kondisi baik dan sehat,” tegas Tri Adhianto.

Sedangkan terobosan untuk pesantren dari Pemkot Bekasi sendiri, Tri Adhianto memaparkan dapat dilakukannya tatap muka tentunya melalui protokol kesehatan. “Tentunya kita persiapkan segala sesuatunya, seperti kesiapan test (kesehatan) mereka pada saat memulai untuk kegiatan tersebut,” imbuhnya.

Tri Adhianto juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi untuk tetap mematuhi prosedur dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah walaupun dalam keadaan New Normal.

Ketua DPD LDII Kota Bekasi, Ary Wijanarko ketika memberikan keterangan Pers-nya dengan mengatakan bahwa agenda pertemuan silaturahmi Wakil Wali Kota Bekasi dengan pembahasan seputar pendidikan disaat masa Pandemi COVID-19 yang digelar pada, Senin malam (20/07).dok-red

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Bekasi, Ary Wijanarko mengatakan bahwa agenda pertemuan silaturahmi Wakil Wali Kota Bekasi dengan pembahasan seputar pendidikan disaat masa Pandemi COVID-19.

“Pelaksanaan prosesnya sudah sesuai dengan prosedur pemerintah, karena kita selalu mengikuti aturan pemerintah. Kunjungan Tri Adhianto membahas terkait menyangkut pendidikan, sama sekali bukan safari politik tidak ada agenda politik,” tegas Wijanarko.

Wijanarko juga memaparkan bahwa pada dasarnya LDII merupakan lembaga sosial masyarakat, dan keagamaan. “Karenanya kita lebih konsentrasikan kepada generasi penerus bangsa. Nanti anak-anak didik kita perlu berkembang lebih dari kita, demi dapat menjadi generasi penerus untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Dan tentunya kita hanya berusaha mendidik dengan baik,” papar Wijanarko.

Wijanarko juga menjelaskan bahwa LDII terbuka bagi siapapun, baik tokoh masyarakat, tokoh agama maupun tokoh politik. “Seperti tadi siang, Anggota DPRD Kota Bekasi Komisi 4 dari Fraksi PKS, Latu Hary Hary yang diundang untuk sosialisasi tentang bahaya penyebaran wabah virus COVID-19 di Yayasan PONPES KANZUL MUBAAROK LDII. Kita dapat berpikir secara bangsa, tidak boleh sombong juga menjadi manusia (panutan) terhadap semua orang. Bangsa ini harus menjadi bangsa yang besar dalam persaudaraan, gotong royong,” ulasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wijanarko juga mengungkapkan bahwa pihaknya yang mengundang Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono karena sebelumnya belum pernah memperkenalkan pengurus harian supaya wakil Wali Kota tahu.

“LDII ada yang disini, ada yang di Pondokgede, di Pondok Melati kan pak Tri belum pernah baru seputar Bekasi Timur, Bekasi Selatan serta Bekasi Utara. Dan dalam kegiatan ini tidak melibatkan jajaran DPP LDII, hanya pengurus tingkat DPD saja apalagi saat kondisi pandemi COVID-19. Semua melaksanakan social distancing dan physical distancing,” kata Wijanarko melanjutkan.

“LDII merupakan lembaga yang bercita-cita, dapat menjadi manusia yang profesional dan religius. Walaupun mempunyai keahlian namun tidak lalai apalagi melupakan Allah SWT. Meskipun menyandang titel yang tinggi, bergelar S1, S2, S3 akan tetapi harus memiliki ilmu agama yang tinggi sehingga tidak salah arah. Jangan jadi orang pintar tidak bisa mengembangkan kecerdasannya kepada masyarakat, jangan sampai justru minterin orang atau menipu orang dan tanpa berhubungan terhadap masyarakat, ya percuma. Seharusnya kita harapkan berguna bagi masyarakat, agama maupun bangsa dan negara,” tandasnya.[]

Penulis : Zark

Komentar

News Feed