oleh

Wakil Sekertaris Tim Kampanye Raja Juli Antoni Prabowo-Sandiaga Tidak Cukup Minta Maaf Harus Tobat dan Hijrah

Jakarta, Publikasinews.com – Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi- Ma`ruf Amin Raja Juli Antoni, menyarankan  Prabowo-Sandiaga tobat dan hijrah.

Prabowo-Sandiaga tidak cukup minta maaf, mesti tobat dan hijarah,” kata Antoni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11).

Diketahui, pasangan Prabowo-Sandiaga terhitung sudah tiga kali meminta maaf kepada masyarakat sepanjang gelaran kampanye pilpres. Rinciannya, Prabowo meminta maaf sebanyak dua kali kepada masyarakat terkait kasus kabar bohong alias hoaks Ratna Sarumapet dan kasus ‘tampang Boyolali’. 

Baru-baru ini, Sandiaga pun turut meminta maaf kepada masyarakat karena melangkahi makam tokoh Nahdhatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri saat berziarah. Melihat hal itu, Antoni menilai Prabowi-Sandi harus taubat sebagai komitmen agar tak mengulangi kesalahan kembali. Selain itu, kata dia, pasangan itu harus hijrah. 

“Minta maaf tentu saja baik. Tobat adalah komitmen untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi. Hijrah, seperti yang dikatakan Pak Jokowi, adalah perpindahan dari yang buruk menjadi baik,” tuturnya.

Raja Juli, yang juga menjabat Sekjen PSI itu, pun berpendapat masyarakat mungkin akan memaafkan kesalahan yang telah dibuat Prabowo-Sandiaga. Namun, ia menilai masyarakat tak akan melupakan sikap yang sudah dilakukan pasangan tersebut. Mungkin rakyat akan akan memaafkan, tapi tetap mencatat dan tidak melupakan,” kata dia.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily justru mempertanyakan kelayakan sosok Prabowo-Sandiaga menjadi pemimpin karena kerap kali minta maaf tanpa adanya penyesalan yang berarti.

“Apakah calon pemimpin yang selalu melakukan kesalahan dan terus menerus minta maaf itu, layak dipercaya. Tandasnya  Red 

Komentar

News Feed