oleh

Waste4Change dan Pemkot Bekasi Resmikan Pelepasan Perdana SeeHamster bersama Bekasi River Cleanup (BRIC), One Earth – One Ocean e.V dan Schwarz Group

KOTA BEKASI – PublikasiNews.Com | Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, Pemerintah Kota Bekasi bersama Waste4Change untuk pertama kalinya telah meluncurkan SeeHamster, perahu pembersih sungai buatan Jerman, di Kali Bekasi kawasan Pekayon Jaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat pada, Selasa (23/02/2021) pagi.

Pelepasan perahu pembersih sungai pertama di Kali Bekasi ini turut dihadiri oleh Managing Director Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, Wali Kota Bekasi Dr. Rahmat Effendi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi Yayan Yuliana, Camat Bekasi Selatan Tadjudin, Lurah Pekayon Jaya, Rahmat Jamhari, SE serta dinas terkait. Hadir melalui Bekasi River Cleanup (BRIC), pengadaan perahu pembersih sungai SeeHamster ini bertujuan mengumpulkan, memilah, dan mendaur ulang sampah dari aliran sungai di Kota Bekasi.

Waste4Change untuk pertama kalinya telah meluncurkan SeeHamster, perahu pembersih sungai buatan Jerman. Peluncuran dilaksanakan bertempar di Kali Bekasi, Pekayon Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat pada, Selasa (23/02).dok-isrimeea

Pemilihan Kali Bekasi sebagai lokasi pertama pelepasan perahu SeeHamster
berdasarkan sambutan hangat Pemerintah Kota Bekasi terhadap usaha-usaha pelestarian lingkungan demi peningkatan kualitas hidup warga Bekasi.

Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi sangat mengapresiasi apa yang telah diusahakan dan komitmen Waste4Change selama ini terkait penanganan dan penggelolaan sampah yang memang merupakan juga program prioritas Pemerintah Kota Bekasi.

“Kerjasama pembersihan sampah sungai Bekasi menggunakan perahu ini akan disertai pendampingan secara sistemik sekitar satu tahun. Dengan 3 kapal ini saya optimis bisa membersihkan sampah secara efektif di sungai Bekasi,” tutur Rahmat Effendi.

“Namun yang tidak bisa kami kendalikan adalah kondisi sungai di hulu. Hal ini dikarenakan sampah di sungai Bekasi tidak semua berasal dari warga Bekasi, maka kami mengajak seluruh elemen mengambil peran untuk ikut serta menjaga sungai Bekasi dari hulu sampai hilir,” ungkap Rahmat Effendi.

Peluncuran dan uji coba perahu pembersih sungai SeeHamster yang dilaksanakan secara simbolis oleh Wali Kota Bekasi pada
Selasa pagi, 23 Februari 2021 melalui peresmian satu dari tiga perahu SeeHamster yang akan dioperasikan dalam pembersihan sampah di seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi.

Keberadaan perahu-perahu SeeHamster
yang memiliki kapasitas pengumpulan 50 – 100 kg sampah per hari, nantinya diharapkan dapat mengurangi jumlah timbulan sampah di sungai. Selain bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi, program ini juga turut menggandeng pihak-pihak yang berkompeten, yaitu Schwarz Group, One Earth One Ocean (OEOO), Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), serta Pasukan Katak.

“Saat ini Waste4Change sedang fokus mengembangkan jasa untuk mengelola sampah lebih banyak lagi dan melakukan pendekatan ke beberapa kota serta kabupaten yang terbuka untuk bekerjasama dalam membersihkan sampah seperti Pemkot Bekasi,” papar Juno sapaan akrab Founder dan Managing Director Waste4Change ini.

“Semoga bentuk kerjasama
ini dapat menjadi pemantik untuk membersihkan sungai-sungai Indonesia lainnya agar tidak berkontribusi lebih banyak terhadap krisis marine debris (Sampah Laut) yang saat ini kita alami,” tutup Mohamad Bijaksana Junerosano.

Marine debris didefinisikan sebagai suatu objek yang baik secara sengaja atau tidak sengaja, secara langsung atau tidak langsung dibuang atau ditinggalkan di dalam lingkungan laut atau dialirkan melalui sungai. Marine debris dapat berupa plastik, logam, jaring, styrofoam, kaca, kain, kertas ,dan kayu. Yang dimana sebagian besar sampah lautan kebanyakan terdiri atas plastik non bio-degradable dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Pergerakan marine debris dipermukaan sangat dipengaruhi oleh gerakan arus yang ada di lautan. 

Tentang Waste4Change Indonesia: Waste4Change (PT. Wasteforchange Alam Indonesia) merupakan kewirausahaan lingkungan berbasis sosial yang menawarkan jasa pengelolaan sampah dengan cara yang bertanggung jawab.

Waste4Change dirikan pada tahun 2014 oleh Mohamad Bijaksana Junerosano yang juga merupakan penggiat solusi permasalahan sampah dan pendiri Greeneration Indonesia, Waste4Change memiliki misi untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun lingkungan serta perubahan perilaku dan pola pikir menuju pengelolaan sampah Indonesia yang lebih baik.

Aktivitas Waste4Change terdiri atas 4 lini, yakni:

  1. Consult: riset dan studi terkait persampahan
  2. Campaign: capacity building, edukasi, dan pendampingan
  3. Collect: pengangkutan dan pengolahan sampah harian untuk nol sampah ke TPA
  4. Create: daur ulang sampah dan program EPR (Extended Producer Responsibility)

Tentang PreZero/Schwarz Group: Grup Schwarz membiayai keseluruhan proyek dan mendukung dengan pengetahuan dari
perusahaan daur ulang PreZero. Grup Schwarz dengan 2 perusahaan grup ritelnya, Lidl dan Kaufland, adalah salah satu perusahaan ritel internasional terbesar. Grup Schwarz sadar akan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan melakukan aksi nyata untuk mendukung pelestarian alam.

Dengan REset Plastic, Schwarz telah mengembangkan strategi holistik yang
diterapkan secara internasional yang mengkompromikan lima area tindakan: dari penghindaran dan desain hingga daur ulang dan pemindahan hingga inovasi dan pendidikan. Dengan demikian, visi “less plastic – closed loop” akan menjadi kenyataan.

PreZero adalah perusahaan pengelolaan limbah Jerman yang aktif secara global, serta penggerak inovasi dalam solusi daur ulang, manajemen energi, dan logistik. BRIC adalah bagian dari Strategi Plastik REset dari Grup Schwarz.

Tentang Project OEOO (One Earth One Ocean): Project OEOO (One Earth One Ocean) berfokus pada pengadaan teknologi dan sistem yang berkelanjutan untuk koleksi sampah pada wilayah bantaran kali, sungai, dan muara.

Saat ini project OEOO melakukan proses pengumpulan dan riset sampah menggunakan SeeHamster dan See Kuh, 2 jenis perahu pengoleksi sampah. SeeHamster, perahu rakit dengan 2 lambung, pertama kali beroperasi di kali dan sungai Jerman di tahun 2011, lalu sudah membantu pembersihan sungai di Kamboja pada tahun 2018.

Sedangkan unit See Kuh merupakan perahu pembersih dengan ukuran lebih besar yang pertama kali beroperasi di Lübeck pada tahun 2016 dan mulai membersihkan sungai dan laut di Hong Kong pada tahun 2017 silam.(*/dok-Zark)

Komentar

News Feed