Jakarta – PublikasiNews.Com | MENUTUP Rapat Pengurus Tingkat Nasional 1 Perkumpulan Pengemudi Parawisata Indonesia (PEPARINDO), Ketua Umum Okto Feri Saputra sangat mengapresiasi bagi para peserta yang hadir. Serta mewakili seluruh anggota Perkumpulan Pengemudi Pariwisata Indonesia (PEPARINDO).
“Alhamdulillah kita sukses selama dua hari menyelenggarakan rapat pengurus secara nasional. Pada point-point-nya tentunya bertujuan untuk kemajuan bersama Peparindo, selain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh anggota, khususnya bagi pengemudi Parawisata Indonesia. Mudah-mudahan, semoga bisa memberikan kesejahteraan untuk pengemudi serta keluarga pengemudi Parawisata Indonesia,” tutur Feri.
Ketua Umum PEPARINDO, Okto Feri dihadapan para peserta, yang meliputi Ketua Koordinator Wilayah (Kordwil) seluruh Indonesia (pengurus inti) serta seluruh jajaran DPP, juga tidak luput menghaturkan terima kasih bahwa rapat sukses dihelat selama 2 hari, yakni sejak Kamis 12 Maret hingga Jum’at 13 Maret 2020 bertempat di Gold Meeting Room Hotel Maple Grogol, Jalan Daan Mogot Dalam Kali Sekretaris Nomor 55, Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Okto Feri dalam pernyataannya juga kembali menegaskan bahwa rapat pengurus tingkat nasional digelar untuk menyatukan visi dan misi jajaran pengurus PEPARINDO diseluruh Indonesia. “Khususnya para pengurus Peparindo dari setiap koordinator wilayah (Kordwil) yang bertujuan untuk mensejahterakan pengemudi pariwisata Indonesia melalui program-program dengan kesepakatan, komitmen dan keputusan bersama,” tegasnya.
Seperti diketahui, PEPARINDO merupakan organisasi transportasi nasional yang berbasis wisata dan telah berdiri sejak 23 Mei 2018 yang awalnya bernama perkumpulan Pengemudi Pariwisata Indonesia (PPI) dicetuskan pertama kali saat terbentuk didaerah Pamulang, Tanggerang yang digagas oleh 30 orang pengemudi aktif, diantaranya Adi Saputra, Amrizal, Okto Feri Saputra dan (Alm.) Umar Dani.
Sementara itu, Sekretaris Umum PEPARINDO, Mulyono yang sebelumnya juga telah menyampaikan visi misi juga pemahaman garis komando serta makna dan filosofi yang terkandung dalam logo PEPARINDO, menegaskan bahwa pengemudi paling sangat Beresiko saat berada di jalan raya. “Karena memang sehari – hari pengemudi pariwisata itu sangat rentan dengan kecelakaan lalu-lintas (Laka lantas) di jalan. Jadi bantuan hukum dari PEPARINDO untuk sementara sebatas laka lantas di jalan raya tidak lebih dan tidak kurang,” kata Mulyono.
“Dikarekana memang kedepannya kita mendorong agar pengemudi untuk lebih aktif berdisiplin berlalu-lintas, serta selalu mendukung program pemerintah terkait managermen keselamatan demi kenyamanan dan keselamatan di jalan raya. Salah satunya bantuan hukum yang di cover Peparindo hanya lakalantas, walaupun hanya sementara tentu nantinya kedepan akan ada kerjasama melalui MoU (nota kesepahaman) dengan Korlantas Polri, sementara ini sebatas bersifat pemberitahuan,” tutur Mulyono..
“Kita pemberitahuan sifatnya, karena kita organisasi berbadan hukum. Jadi seluruh anggota Peparindo insya Allah tidak perlu Kuatir, dengan awalnya hal-hal yang terjadi dilapangan. Dan satu hal yang terpenting, yang bisa merasakan nasib pengemudi Parawisata ya, pengurus PEPARINDO serta seluruh pengemudi, inilah yang kini telah kita perjuangkan nasibnya. Kedepannya untuk lebih profesional, berkomitmen tinggi serta diakui pemerintah melalui sertifikasi dan semangat kopetensi yang tinggi. Inilah yang kita harapkan, kearah sana,” pungkasnya.
A Gusti Wahyu Trianda selaku Wakil Ketua Umum PEPARINDO pada kesempatan penutupan rapat tersebut lebih menekankan kepada seluruh jajaran pengurus, baik di tingkat pusat (DPP) maupun daerah (Kordwil) untuk selalu menjalin sinergitas demi menjaga integritas, solidaritas maupun soliditas antar pengemudi parawisata Indonesia.
“Sebenarnya profesi pengemudi itu lebih condong akan melebihkan kualitasnya. Makanya oleh sebab itu, kita pengurus PEPARINDO dan khususnya untuk para pengemudi Parawisata yang tergabung dalam keanggotaan Peparindo, ingin memberikan pengarahan untuk lebih berkualitas. Agar para pengemudi Parawisat Indonesia dapat merubah kelas dan licensi yang bisa menjadikan sebagai ajang persaingan profesi,” ujarnya.
A Gusti dalam penuturannya selalu menekankan kepada seluruh koordinator wilayah dan anggota Peparindo untuk selalu meningkatkan kualitas dan kemampuan diri para pengemudi Parawisata Indonesia. “Seperti yang telah selalu saya sampaikan bahwa pengemudi pariwisata itu harus memiliki sertifikasi untuk atau dapat memahami bahasa, minimal dua bahasa internasional yang kedua sertifikasi terkait pemahaman selaku pelaku parawisata harus mengetahui serta paham tentang sejarah dan budaya Indonesia dan yang ke tiga baru memahami dan harus mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) tentang keselamatan transportasi (lalu-lintas),” imbau Gusti.
Masih kata Gusti, bahwa pengemudi Parawisata Indonesia jangan sampai disamakan dengan pengemudi Parawisata lain walaupun berprofesi sama. “Dan ini terkait manusia (charter passenger) jadi tentu harus profesional, lebih dapat berhati- hati, menjadikan sebagai tolak ukur dari sisi profesi sebagai pengemudi tentunya dapat bersaing di kancah internasional atau pun di dalam negeri sendiri,” tukasnya.
Pada kesempatan rapat pengurus Tingkat Nasional 1 tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Bidang Keanggotaan DPP Peparindo, Irfan Agustian sehari sebelumnya juga telah memaparkan terkait database keanggotaan seluruh pengurus dan anggota koordinator wilayah (Kordwil) PEPARINDO.
Irfan dalam pemaparannya melaui persentasi didepan para peserta yang hadir menjelaskan secara detail terkait data lengkap anggota dan koordinator wilayah berikut keluarga serta biaya iuran yang ditetapkan PEPARINDO berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama.[]Jark
Komentar