Jakarta, Publikasinews.com – Aksi Bela Tauhid kembali digelar Jumat (2/10) mendatang. Aksi itu untuk menagih janji pemerintah agar anggota (NU) pembakar bendera tauhid di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu diproses hukum.
Rencananya, massa yang akan datang jumlahnya akan lebih banyak itu akan berkumpul di Masjid Istiqlal. Kemudian bersama-sama bergerak menuju Istana Presiden.
“Tanggal 2 November. Kita kumpul di Istiqlal hari Jumat. Kita akan tagih janji dan langsung longmarch ke Istana,” ujar salah satu orator kepada massa aksi di depan Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10).
Dialog tersebut diharapkan bisa mempertemukan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas untuk membicarakan masalah ini.
“Kita minta Menko Polhukam menggelar pertemuan, antara Said Aqil Siroj, Yaqut Cholil dan semua ulama di GNPF,” kata orator tersebut.
Sebelumnya, salah satu perwakilan aksi bela tauhid, Yusuf Martak menyatakan pihaknya telah menemui Sesmenko Polhukam untuk menyampaikan sejumlah tuntutan massa.
Ketua GNPF Ulama itu sempat disoraki massa lantaran perwakilan itu tak langsung ditemui Menko Polhukam Wiranto.
“Ketiadaan itu bukan karena tidak mau menemui delegasi. Tapi sejak kemarin Pak Wiranto di Jakarta sedang menangani musibah bencana di Palu,” ujar Yusuf yang disambut sorakan bohong dari massa.
Ia meminta massa aksi bersabar dan dapat memahami ketidakhadiran Wiranto. Yusuf memastikan seluruh tuntutan telah disampaikan pada Sekretaris Menko Polhukam. Red
Komentar