Jakarta, Publikasinews.com – Pidato Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, di Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menuai kontroversi. Prabowo menyebut ‘tampang Boyolali’ pada pidatonya tersebut, akibatnya hal ini berbuntut panjang. Meski tidak secara khusus menyebut Boyolali, Prabowo gusar karena merasa ruang geraknya dibatasi. “Jangan bicara ekonomi, tidak boleh bercanda, istilah emak-emak tidak boleh.
Jadi sekarang saya bingung mau bicara apa,” kata Prabowo, di acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi), di Gelanggang Olahraga Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018.
Prabowo pada saat itu berpidato saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Prabowo Sandi, Ahad 30 Oktober 2018. Persoalan membesar pada saat pidatonya diunggah di platform berbagi video YouTube dan kemudian viral. Tampang Boyolali disebutkan Prabowo dalam konteks pembicaraan kemiskinan di Indonesia.
Ia membandingkan timpangnya ekonomi di Indonesia. Ia melihat pertumbuhan di Jakarta, sangat berbeda dengan daerah lain, indikatornya banyak gedung tinggi, termasuk hotel-hotel ternama dunia.
Prabowo kemudian menyebut “dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Red
Komentar