oleh

Direktur Populi Center Usep S Ahyar Menilai Korupsi Orde Masuk Dalam Depat Capres Tidak Spesefik

Jakarta, Publikasinews.com – Direktur Populi Center Usep S Ahyar menilai usulan tentang isu korupsi orde baru masuk dalam debat capres dan cawapres di pilpres 2019 terlalu tendensius. 

Isu itu sebelumnya diusulkan oleh Partai Solidaritas Indonesia yang menanggapi pernyataan capres Prabowo Subianto, yang menyebut korupsi di Indonesia sudah mencapai stadium empat.

“Kalau menurut saya tidak spesifik soal korupsi orba, karena itu kan sudah tendensius,” ujar Usep di kantor Populi Center, Jakarta, Kamis (6/12). 

Alih-alih spesifik membicarakan korupsi di masa orba, menurutnya, pembahasan korupsi harus dibahas secara keseluruhan. Bahkan isu itu mestinya menjadi agenda dan diskusi utama oleh pemerintah ke depan. 

Apalagi kasus korupsi oleh kepala daerah, kata dia, belakangan jumlahnya semakin meningkat. Dari data KPK, ada 56 kepala daerah yang terjaring tangkap tangan selama 13 tahun terakhir. 

“Kalau dulu zaman orba itu, korupsi tersentral. Tapi sekarang setelah beberapa kali ganti pemerintahan, korupsi juga masih banyak,” ucapnya.  Sekjen PSI Raja Juli Antoni sebelumnya mengusulkan KPU agar materi tentang korupsi di era orba dimasukkan dalam debat kandidat pilpres 2019. 

Menurutnya, berdebat secara formal tentang itu lebih mendidik daripada sibuk menampik Soeharto bukan simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme. KPU telah menyatakan bakal mempertimbangkan semua usulan yang masuk terkait konten debat kandidat. Termasuk juga usulan materi tentang korupsi di era orba. Red

Komentar

News Feed