oleh

Fatimah Az-Zahra Al Aziz, Sosok Fenomenal perangkai kata dan implementasi Religi di Medsos

JAKARTA – PublikasiNews.Com | SUATU ketika dalam suatu riwayat Rasulullah SAW pernah berkata, “Apabila malam terakhir bulan Ramadhan tiba, maka menangislah langit, bumi, dan para malaikat karena musibah menimpa umat Muhammad SAW”.

Dikisahkan, kemudian seorang sahabat bertanya tentang musibah apa yang akan menimpa mereka dan umat muslim. Rasulullah SAW lalu menjawab, “Perginya bulan Ramadhan, karena di bulan Ramadhan itu semua doa diijabah, semua sedekah diterima, semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan siksa ditolak (dihentikan).” [Diriwayatkan dari Jabir].

Selaku orang Islam, seperti diketahui bulan suci Ramadhan memang menjadi bulan istimewa bagi umat muslim diseluruh dunia. Apalagi kedatangannya selalu ditunggu-tunggu karena di bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan.

Hal ini ditegaskan Fatimah Az-Zahra Al Aziz seorang influencer religi di dunia maya saat berkunjung di Pos ‘Ngadem Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, kawasan Kampung Rambutan pada, Minggu (1/05/2022) petang.

Fazza sapaan akrab dara cantik yang merupakan santriwati Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedungkulo, Kota Kediri Jawa Timur ini, selalu mengedepankan nuansa religi disetiap postingan melalui berbagai platfom di sosial media (medsosnya).

“Bahwa setiap ibadah di bulan mulia Ramadhan menjadi istimewa karena pahalanya yang dikalikan serta dilipat gandakan. Namun, tak jarang kekhusyu’an di penghujung bulan Ramadhan biasanya sudah mulai teralihkan dengan gegap gempitanya hari raya,” ujarnya.

Meskipun begitu, lanjut Fazza, tidak demikian yang terjadi pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya.

“Rasulullah dan para sahabat justru menunjukkan kesedihan yang begitu mendalam ketika akan berpisah dengan bulan yang penuh dengan ampunan. Hal tersebut pun telah terekam jelas dalam berbagai kisah serta riwayat,” tegas Fazza.

“Terlebih, belum tentu di tahun depan semua akan dipertemukan kembali dengan bulan suci (Ramadhan) berikutnya. Maka dari itu, kiranya orang islam di Indonesia yang menjadikan umat muslim terbesar di dunia senantiasa melakukan kebaikan semaksimal mungkin ketika di bulan suci Ramadhan,” imbuhnya.

Seuntai kalimat yang menjadikan Ramadhan semakin dalam, semoga kepergian bulan suci Ramadhan yang merupakan bulan mulia, tetap membuat ibadah kita tetap teguh.
“Maka dengan berakhirnya bulan mulia, Ramadhan 1443 Hijriyah, semoga jiwa kita sesuci bulan Ramadhan, gelapkan kemungkaran terangkan amalan,” pungkasnya.(*/dok-istimewa/ZARK)

Kunjungi laman : Fatimah Az-Zahra Al Aziz, [sumber kutipan] : https://www.instagram.com/fazzaazzahro.id

Komentar

News Feed