Cisarua, Publikasinews.com – Memasuki Pemilu Serentak 2019 suhu politik di Indonesia dan khususnya di Jakarta akan memanas.
Pemilu Serentak yang akan berlangsung pada hari Rabu 17 April 2019 ini masyarakat akan mengikuti secara serentak Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden.
Keberhasilan Pemilu Serentak 2019 ini sangat bergantung dari adanya dukungan faktor keamanan dan ketertiban. Stabilitas politik yang kondusif ini mutlak diperlukan agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan, nyaman, tertib dan damai.
Dalam rangka mensosialisasikan Pemilu Serentak 2019 yang damai, Kesbangpol DKI Jakarta kembali menggelar kegiatan Pemantapan Kader Bela Negara Angkatan VI Tahun 2018 di Cisarua, Bogor Selasa (17/7/2017).
Dalam sambutannya, Plt. Kesbangpol DKI Jakarta, Drs. Taufan Bakri, M.Si mengatakan, persaingan antar kandidat baik anggota legislatif maupun kandidat presiden 2019 akan membuat tensi politik kian meninggi. Penyebabnya mulai dari kampanye hitam (black campaign), isu SARA, berita hoax hingga politik uang.
Pemerintah, kata Taufan, tentu tidak ingin pesta demokrasi 5 tahun sekali ini akan dirusak karena adanya gesekan antar para pendukung presiden. Di saat yang sama kemampuan aparat keamanan dalam hal ini Polri dan TNI tentu sangat terbatas karena harus mengamankan jalannya Pemilu Serentak ini dari Sabang-Merauke. Karena itu, pemerintah sangat mengharapkan dukungan masyarakat untuk turut menjaga kondusifnya Pemilu 2019.
“Kami sangat mengharapkan dukungan Ormas Pemuda Dan elemen pemuda lainnya untuk turut membantu pemerintah guna mencegah terjadinya gesekan di masyarakat jelang Pemilu Serentak dan pada saat hari pencoblosan,” ujar Taufan.
Taufan menjelaskan, keterlibatan kaum muda dan OKP ini dalam menjaga ketertiban merupakan salah satu bentuk dari bela negara. Dijelaskannya, bela negara tidak hanya berupa mempertahankan negara dari serangan musuh dari luar, tetapi ikut menjaga lingkungan, menjaga ketertiban, berpartisipasi dalam pemilu juga merupakan bentuk dari upaya untuk membela negara.
Kegiatan Pemantapan Kader Bela Negara Angkatan VI Tahun 2018 ini dihadiri sejumlah pembicara. Di hari pertama, pembicara dari pejabat Pelaksana Pejabat Tugas Pokok (PPTP) Kemenhan yang berbicara soal Keberagaman dan Semangat Bela Negara dalam Bingkai NKRI.”
Pada hari kedua, pembicaranya yaitu dari Motivator, Lukman Hakim yang mengulas tentang “Membangun Jiwa Kepemimpinan Dalam Rangka Mewujudkan Semangat Bela Negara,” Asisten Pidana Khusus Kejaksaan DKI Jakarta, mengulas tentang “Peranan Kejaksaan Tinggi dalam Pencegahan Tindakan Korupsi di Prov. DKI Jakarta, Arfan Akillie, Akademisi berbicara tentang “Peranan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Masyarakat dalam Pemahaman Implementasi Bela Negara”
Dan pada hari ketiga, yaitu Dosen Universitas Kasih Bangsa, Ruslaini , SE,ME mengulas tentang “Pembinaan dan Implementasi Bela Negara Sebagai Karekter Bangsa,” dan Ketua Forum Bela Negara. Morris Kussoy. mengulas, soal “Dinamika Bela Negara Dalam Rangka Memantapkan dan Persatuan Bangsa serta NKRI.” (Zul)
Komentar