Jakarta, Publikasinews.com – Sehubungan dengan maju mundur ikatan Kerjasama terkait posisinya dalam program pengembangan jet tempur generasi 4,5 KFX/IFX, ahirnya Kementerian Pertahanan RI akhirnya memutuskan untuk tetap ikut serta demi memperoleh teknologi siluman yang dibutuhkan oleh negara ini.
Menurut Kepala engineer IFX Nurkaswiyanto yang bekerja di PT Dirgantara Indonesia, salah satu tujuan dari program IFX adalah memperoleh teknologi yang memampukan negeri ini memiliki kemampuan untuk manufaktur jet tempur canggih untuk kebutuhan TNI AU.
Sejauh ini, biaya pengembangan KFX/IFX mencapai 8 milyar Dolar AS dengan Indonesia menanggung 1,6 Milyar Dolar AS sampai 2,3 Milyar Dolar selama 10 tahun masa pengembangan. Proyek berteknologi tinggi ini melibatkan 200 teknisi dan engineer Indonesia.
Korea Selatan sendiri juga mengirimkan teknisi senior untuk membimbing teknisi Indonesia dan membagikan teknologinya, sehingga kerjasama ini menjadi sangat menarik. PTDI sendiri akan kebagian ilmu memproduksi komponen sayap utama serta sayap tegak dan sayap ekor. (Aryo Nugroho) Red
Komentar