Surya, Publikasinews.com – Ketua Dewan Rekonsiliasi Nasional Suriah Syeikh Adnan Al-Afyouni memperingatkan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, agar mewaspadai upaya memecah-belah bangsa dengan provokasi sentimen agama.
Mufti Damaskus itu mencontohkan negar-negara di Timur Tengah porak-poranda akibat perang saudara yang bermula dari provokasi bermotif agama. Suriah, katanya, negara kuno yang masyarakatnya sesungguhnya tak pernah berubah sedikitnya sejak 1.400 tahun lalu.
Suriah, kata dia, bukan negara homogen, sebaliknya punya keberagaman etnik dan agama. Masyarakat Suriah tidak membedakan satu rumah dengan rumah lain walau berbeda keyakinan. Mereka makan, minum, dan hidup bersama.
Agama menyatukan manusia bukan memecah belah manusia. Agama itu memberikan norma-norma yang baik dan juga mendorong manusia bekerja sama bersatu dalam sebuah negara,” kata Adnan dalam seminar kebangsaan bertajuk Jangan Suriahkan Indonesia! di Jakarta pada Sabtu, 3 November 2018.
Namun, katanya, situasi Suriah sekarang tak lagi seperti itu. Dia mengamati itu kelanjutan dari musim semi Arab yang dimulai dari Tunisia lalu Mesir yang melengserkan Husni Mubarak. Setelah itu menuju Yaman dan hingga kini Yaman diporakporandakan konflik. Berikutnya ke Libya dan mengalami krisis hebat di sana hingga Khadafi turun dikudeta.
Karena itu mereka berpikir untuk melakukan hal yang sama ke Suriah hingga disapu bersih dan disingkirkan. Mereka berpikir apabila nanti dilakukan di Suriah akan bisa seperti di beberapa negara lain dengan menjatuhkan pemimpin negara Red
Komentar