oleh

Lebih Setahun Restoran dan Hotel ‘KANGKER KRONIS’, Masih BERAT untuk PULIH ?

BEKASI – PublikasiNews.Com | Restoran dan Hotel rentan pembatasan, pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah meskipun berbasis mikro dalam rangka menghambat laju penyebaran penularan wabah penyakit Corona atau Corona Virus Disease  (COVID-19) telah membuat sektor usaha restoran, kafe, hotel kembang kempis. Karena selain juga berpengaruh dengan daya beli masyarakat.

Hal ini dikatakan Aji Ali Sabana selaku Pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bekasi yang juga Ketua Skill Development Center (SDC) UMKM, ketika menyampaikan tanggapannya di Di Taman Saung MARGAJAYA, Jalan Raya Kemakmuran Nomor 39, Margajaya Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jawa Barat pada, Jum’at (16/4/2021) siang, terkait usaha hotel dan restoran dimasa pandemi.

Dalam penuturannya, Aji menilai bahwa kinerja di sektor usaha tersebut mengalami  kangker kronis ditengah pandemi Covid-19.

“Kebijakan WFH atau Work From Home telah menjadi pukulan telak usaha restoran itu secara umum, tidak hannya bidang makanan minuman, karena usaha restoran berkembang adanya kegiatan di lokasi tersebut, misalnya, meeting, wedding, buka puasa bersama dan lain sebagainya,” kata Aji Ali Sabana yang juga merupakan pengurus DPP JURI Bidang Ekonomi ini.

Selain itu, lanjut Aji, hal lain juga diakibatkan turunnya daya beli masyarakat sebagai akibat banyaknya PHK hampir di semua sektor usaha. “Hampir merata disemua perusahaan melakukan efesiensi dengan mengurangi jam kerja yang berpengaruh langsung pada income pekerja serta terjadinya stagnan kegiatan usaha secara umum,” ujarnya.

“Bila kita cermati dari BPS, kinerja sektor penyediaan mamin pada kuartal IV/2020 terkontraksi 5.95 persen secara tahunan YOY (year-on-year). Angka ini ada kenaikan dari kuartal sebelumnya yang minus 7.99 persen, sebagai komperasi akhir tahun 2019 sektor ini tumbuh 7.65 persen,” papar Aji.

Aji Ali Sabana juga menambahkan, pada sektor usaha perhotelan mengalami hal yang sama, tingkat hunian sepanjang 2020 lalu rata-rata nasional berkisar 35 persen sedangkan pada 2019 tingkat hunian rata-rata 57 persen. “Data BPS menunjukkan, diperiode yang sama sektor usaha perhotelan dan restoran terkonstraksi sebesar 8.88 persen YOY ( year-on-year). Hal ini lebih baik dari kuartal sebelumnya masing-masing terkontraksi sebesar 11.81 persen dan 22.02 persen pada akhir 2019, sektor ini masih tumbuh 6.36 persen,” ungkapnya.

Penurunan ini terjadi karena penurunan konsumsi rumah tangga pada sektor hotel dan restoran juga menurun. BPS mencatat, konsumsi sektor usaha ini di 2020 terkontraksi 7.28 persen, membaik dari sebelumnya 10.94 persen.

Disisi lain, Aji menegaskan kinerja sektor usaha ini berkaitan erat dengan industri pariwisata yang bergantung dengan pergerakan manusia. “Selain itu, pademi Covid-19 justru membatasi pergerakan sosial manusia, oleh sebab itu pemulihan sektor usaha ini berat pulih dalam waktu dekat, hingga saat ini pademi Covid-19 belum tahu kapan akan berakhir,” imbuhnya.

“Dengan demikian kita berharap pemerintah Jokowi melalui BI, OJK dan pemerintah daerah serta lembaga keuangan lainnya untuk memberi kelonggaran karena terganggunya cash flow usaha yang sangat kronis mungkin bisa dikategorikan kangker kronis, hingga saat ini kondisi pasar masih labil yang belum menentu,” tegas Aji lagi.

Aji Ali Sabana,  meminta pemerintah, OJK, BI dan lembaga keuangan lainnya tegas terkait relaksasi tanpa pandang bulu khususnya kredit plafon dibawah 5 miliar. Fakta dilapangan di KPKNL masih berjalan permohonan lelang asset dari Perbankkan atau balai lelang serta penarikan asset bergerak pelaku usaha UMKM masih terus terjadi dijalan-jalan tanpa melalui proses pengadilan. Ini membuktikan kebijakan kelonggaran kredit secara umum masih belum maksimal.

Hal lainnya meminta pemerintah pusat maupun daerah memberi insentif  kepada pelaku usaha tersebut, misalnya, akses bantuan modal baru yang murah dan mudah, pemutihan BI checking, insentif pajak.

Aji Ali Sabana, selain sebagai
Pengurus KADIN Kota Bekasi dan
Ketua SDC UMKM Kota Bekasi juga menjabat di Kepengurusan DPP JURI Bidang Ekonomi.(*/dok-ist./fwj-Zark)

Komentar

News Feed