Jakarta – publikasinews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani enggan berkomentar banyak usai diperiksa Badan Pengawas Pemilu terkait dugaan pelanggaran kampanye. Bawaslu memeriksa Sri Mulyani terkait pose satu jari pada penutupan forum Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) di Bali beberapa waktu lalu.
Bawaslu memanggil Luhut dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran kampanye pejabat negara yang menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon presiden. Mereka dilaporkan oleh seorang pelapor dari masyarakat, Dahlan Pido, pada 18 Oktober 2018.
Luhut dan Sri Mulyani diduga melakukan kampanye dalam forum internasional. Luhut mengacungkan salam satu jari di depan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. Adapun Sri Mulyani mengatakan satu jari itu untuk Joko Widodo dan dua jari untuk Prabowo Subianto. Maka kedua tamu internasional itu mengacungkan salam satu jari.
Luhut yang juga diperiksa membantah pose satu jari yang dia lakukan merupakan kampanye. Menurut dia, pose itu adalah aksi spontan ekspresi kegembiraan bahwa Indonesia disebut sebagai negara yang mampu menyelenggarakan forum IMF pada tataran kelas dunia. “Boro-boro mikir kampanye, kami masih sibuk dengan kerja di sana. Semua tidak ada dalam urusan kampanye,” kata dia. Red
Komentar