oleh

Mentri Pertahanan Perlu Menciptakan Jabatan Funsional Kurang Inovatif Cenderung Struktural

Jakarta, Publikasinews.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut banyak perwira tinggi dan perwira menengah TNI tidak mendapatkan jabatan atau nonjob. 

Dia pun telah melaporkan kondisi ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “(Membicarakan dengan Presiden) masalah bagaimana banyak (perwira) yang tidak mendapatkan jabatan,” ucap Ryamizard di Kompleks Istana Negara, Jakarta, kemarin. 

Menurut dia, dari hasil pertemuan tersebut belum ada yang diputuskan. Hal ini masih akan dibicarakan lebih lanjut secara mendalam. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan restrukturisasi jabatan. 

“Mungkin ada penambahan jabatan. Mungkin. (Tapi) yang jelas, tidak bisa terserap semua,” ujarnya. 

Hal senada diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin. Menurut dia, terbuka jalan untuk melakukan restrukturisasi. 

Restrukturisasi tersebut memang telah dibahas dengan Presiden dan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Menteri Keuangan (Menkeu) yang hadir dalam rapat tersebut. 

“Menkeu mendengarkan tentang struktur itu. Ini karena berimplikasi pada anggarannya nanti,” ungkapnya. 

Pakar administrasi publik Universitas Padjajaran (Unpad) Yogi Suprayogi menilai, banyak nya perwira TNI nonjob karena kurangnya inovasi jabatan di tubuh militer. 

Jabatan-jabatan di militer, menurut dia, justru didominasi oleh ja batan struktural. “Ini karena militer kurang inovatif dalam menciptakan jabatan. Cenderung jabatannya struktural. Paradigma ini harus diubah. Menhan perlu menciptakan jabatan fungsional,” desaknya. Red

Komentar

News Feed