Jakarta, Publikasinews.com – Bank BUMN berhasil mencatat laba lebih besar dibandingkan bank swasta. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Juni 2018, laba bersih bank BUMN Rp 86,6 triliun.
Angka tersebut naik 17,26% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama 2017 Rp 73,9 triliun. Sedangkan laba bersih bank swasta Rp 62,7 triliun atau naik hanya 1% yoy dari periode sama 2017 Rp 62,1 triliun.
Pangsa pasar laba bank BUMN dibandingkan total perbankan sampai Juni 2018 juga lebih tinggi yaitu 50% dibandingkan bank swasta 36%.
Pangsa pasar laba bank BUMN dibandingkan total perbankan sampai Juni 2018 juga lebih tinggi yaitu 50% dibandingkan bank swasta 36%.
Sampai Juni 2018, Bank BUMN mencatat rata rata total aset Rp 2.945 triliun atau naik 10,8% yoy dibandingkan periode sama 2017 Rp 2.658 triliun. Sedangkan total aset bank swasta Rp 3.182 triliun atau naik 9,09% yoy dari periode sama 2017 2.917 triliun.
Lalu, jika menilik rasio profitabilitas atau ROA, bank BUMN juga lebih unggul dengan 2,94% atau naik 16 basis poin (bps) dari periode sama 2017 2,78%. Sedangkan rasio profitabilitas bank swasta 1,97% atau turun 15,6 bps yoy.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK bilang, kekuatan bank BUMN dalam mencetak laba ini disebabkan karena beberapa faktor.
“Pertama karena struktur bank BUMN lebih murah dibandingkan bank swasta, kecuali BCA,” kata Boedi kepada Kontan.co.id, Senin (27/8). Dengan dana murah lebih banyak, maka biaya dana bisa ditekan sehingga bisa mengoptimalkan laba.
Faktor pendorong laba bank BUMN lainnya yakni adanya kredit infrastruktur yang selama ini masih didominasi oleh bank BUMN. (Red)
Komentar