Jakarta, Publikasinews.com – Boeing merilis petunjuk tambahan pada pesawat seri 737 Max 8. Pabrik pesawat asal Amerika Serikat itu mengeluarkan Flight Crew Operating Manual Bulletin (FCOM) untuk memperbarui petunjuk sebelumnya.
“Dalam FCOM tersebut memang didasari oleh data-data yang diperoleh dari investigasi yang dilakukan oleh KNKT dimana NTSB Amerika Serikat serta Boeing sebagai pabrikan juga terlibat,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M Pramintohadi Sukarno, Jumat 11 November 2018.
FCOM berisi informasi tindakan yang harus dilakukan saat pilot mengalami kondisi tertentu karena dugaan akibat erroneous input pada Angle of Attack Censor. Boeing menjelaskan, FCOM ini diterbitkan karena mendapat informasi terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air JT610 pada 29 Oktober 2018.
Sebelumnya Ditjen Perhubungan Udara telah menggelar telekonferensi dengan perwakilan FAA di Singapura. FAA juga menyampaikan bahwa keluarnya FCOM tersebut diikuti dengan Emergency Airworthiness Directive (AD #: 2018-23-51) the International Community atau CANIC, sebagai konfirmasi dari FAA kepada regulator di negara pabrikannya.
“Dalam CANIC disebutkan bahwa penerbitan FCOM dilatarbelakangi informasi yang sejauh ini sudah diperoleh dari kejadian kecelakaan pesawat Lion Air (3686879 “”) JT 610. Dan kami telah menerima konfirmasi pagi tadi bahwa emergency AD telah diterbitkan,” ujar dia.
Saat ini, Ditjen Perhubungan Udara sedang mempelajari dan mengevaluasi emergency AD tersebut. Mereka juga terus berkomunikasi dan berkoordinasi KNKT untuk melakukan pencegahan. Red
Komentar