oleh

Pererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam “Malam Bhineka Tunggal Ika” di Bekasi

Kota Bekasi, PublikasiNews.Com – Melalui kehadiran pada malam ini, menunjukkan kawan-kawan semua cinta Indonesia, cinta bhineka tunggal ika, setiap manusia yang lahir di muka bumi ini tidak pernah dapat memilih. Saya, Indarto tidak meminta dilahirkan di Pontianak Kalimantan sebagai orang Islam. Artinya, kita dilahirkan sudah ada ketetapan dari Illahi dan pasti ada maksudnya, setiap orang pasti berbeda, tentu tidak ada yang sama.

Hal ini disampaikan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto ketika memberikan kata sambutan saat diselenggarakannya “Malam Bhineka Tunggal Ika” yang bertujuan demi mempererat persatuan dan kesatuan menuju Indonesia yang semakin kuat, bertempat di Balai Patriot, Plaza kantor Pemerintahan Kota Bekasi, Jalan A.Yani Bekasi Kota pada, Senin (09/9/2019) malam.

Dalam pemaparannya Kapolres Indarto juga menekankan bahwa Kota Bekasi merupakan kota tengah berkembang, kota Metropolitan dengan berbagai perbedaan. Namun, dikatakan Indarto bahwa perbedaan tersebut merupakan warna bagi suatu daerah, dan masyarakatnya tetap selalu dapat menjaga keberagaman tersebut.

“Jadi kita tidak boleh menyampaikan bahwa kita sama, kita tetap memang berbeda, namun perbedaan itu menambah keberagaman kita, menambah kekuatan kita, dari beberapa literatur, saya mendapat informasi bahwa Indonesia kita merupakan negara sangat kaya raya dan mempunyai potensi yang bila dikembangkan kita akan menjadi negara yang besar, pastinya,” tutur Indarto.

“Maka oleh sebab itu, perbedaan yang ada di Indonesia ini baik Suku, Budaya, Agama itu harus kita jaga dan kita satukan untuk Indonesia yang lebih hebat ke depan. Semuanya hidup disini nyaman, damai dan aman,” ungkap Indarto.

Selain itu, kegiatan yang dihelat tiga pilar kali ini, adalah untuk meredam isu dugaan tindakan rasis yang dialami para mahasiswa Papua di Surabaya.

Terpantau publikasinews.com, nampak hadir mewakili Pemerintah Kota Bekasi, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Reny Hendrawaty, Komandan Kodim 0507/Bekasi Letkol Inf. Rama Pratama, Kasat Binmas Polres Metro Bekasi Kota AKBP. Agus Rizal, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, ketua FKUB Kota Bekasi Abdul Manan, anggota DPRD Kota Bekasi, para Kapolsek serta jajaran Pemerintah Kota Bekasi, Tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Sementara itu, Dr. Tri Adhianto Tjahyono selaku Wakil Wali Kota Bekasi mengatakan bahwa pemerintah kota Bekasi berada di seluruh bagian masyarakat. Kota Bekasi merupakan kota yang masyarakatnya heterogen, selalu menjaga toleransi antar umat agama.

“Kota Bekasi dengan penduduk lebih dari 2,7 juta jiwa, memiliki berbagai kultur budaya, agama berbeda. Tingkat ekonomi yang tinggi juga membuat kota Bekasi menjadi kota Metropolitan yang damai meski berbagai suku hidup di dalamnya,” ujar Tri Adhianto.

Dikarenakan kita semua, lanjut Tri, adalah merupakan bagian satu dari Indonesia. “Saya Wakil Wali Kota Bekasi berada di seluruh suku, ras dan umat beragama, seluruh lapisan masyarakat karena kita tahu, dengan 2,7 juta jiwa memang sudah sangat luar biasa,” ulas Wakil Wali Kota, Tri Adhianto.

“Dan seperti diketahui, Kota Bekasi merupakan kota yang harmoni, kota yang damai dan kota dengan sejuta harapan,” tandasnya.

Telah diketahui, isu rasisme yang dihembuskan telah berhasil menimbulkan kericuhan dan aksi massa di beberapa wilayah di Papua. Maka dengan kegiatan Malam Bhineka Tunggal Ika ini diharapkan rasa persatuan dan persaudaraan tetap terus terjaga dan terjalin dengan baik di Indonesia, khususnya Kota Bekasi Jawa Barat. Dalam kegiatan ini dimeriahkan juga dengan ditampilkan pula pentas seni, dengan menampilkan tarian dari wilayah Papua, tarian Betawi serta tarian dari daerah Jawa.[]M/Jark

Komentar

News Feed