Bekasi, Publikasinews.com – Saya pikir dengan secara konsep dan teori, teoritis harusnya bisa diterapkan untuk pelayanan publik diseluruh Mapolres di Indonesia. Karena ini bagus pelayanan jadi lebih cepat apalagi kalau dilihat dari beberapa penyedia layanan yang memberikan cashback yang menarik, lebih cepat dan jadi lebih murah tentunya.
Demikian yang dikatakan Kapolres Metro Bekasi Kota saat ditanya publikasinews.com, usai talk show dan simulasi kunjungan keruang satpas proses e-cashless layanan SIM. Kapolres Kombes Indarto juga menjelaskan terkait untuk masyarakat awam yang akan dianjurkan menggunakan e-cashless.
“Kita akan mengarahkan, kita dorong kita siapkan dengan cashless digital tapi tetap kita sediakan layanan yang sistem manual yang melayani hanya jam kerja, yaitu pukul 8.00 WIB pagi hingga pukul 15.00 WIB sore, sedangkan untuk bulan berikutnya pada pukul 8.00 WIB hanya sampai pukul 12.00 WIB sudah kita pertahankan terus,” ungkap Indarto pada, Jum’at (2/11/2018).
“Masyarakat dapat melihat dengan logis, untung mana antara sistem manual dengan e-cashless. Cashless anda untung bahkan bayarnya tidak penuh dapat menghemat waktu. Tapi jika anda manual, sangat repot selain antri juga harus membawa uang tunai, menerima uang kembalian dan sebagainya, jadi silahkan dipertimbangkan,” imbau Kapolres Kombes Indarto.
Inovasi ini merupakan dalam rangka mendukung pemerintah melakukan transformasi sistem transaksi Indonesia melalui gerakan non tunai (Cashless). Maka Polres Metro Bekasi Kota luncurkan penerapan sistem pembayaran non tunai atau Cashless Payment System (CPS) dengan pelayanan pembayaran kartu tap (Cashless Payment Service) untuk pembayaran PNBP SIM melalui sistem digital, sekaligus dirangkai dengan talkshow yang digelar diruang aula serbaguna Mapolres Kota Bekasi Kota.
Seperti diketahui, saat ini bukan hanya perkembangan tekhnologi yang semakin canggih dan sangat pesat, tekhnologi disektor keuangan pun semakin berkembang. Peralihan ke era kartu tap masyarakat Indonesia, akan banyak merasakan keuntungan, selain demi meningkatkan transparansi dalam rangka membangun zona integritas Mapolres Metro Bekasi Kota menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Dengan berbagai inovasi melalui terobosan-terobosan yang dicanangkan Kapolres patut diapresiasi. Satuan Lalu l
intas (Satlantas) Polres Metro Bekasi Kota memperkenalkan inovasi melalui peralihan dari mengunakan uang fisik ke era kartu tap (CPS) tersebut. Menghadirkan layanan ini Satlantas menggandeng bank BRI dengan kartu Brizzi, sistem pembayaran Go-Pay dari Go Kek serta T-Cash dari provider telekomunikasi Telkomsel.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Drs. Indarto, SH, S.Sos, SIK, M.Si dengan didampingi Kasat Lantas, AKBP Harry, dan Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Erna Ruswing serta seluruh Kapolsek se-Kota Bekasi.
Berdasarkan pantauan tampak pula, Dandim 0507/Bekasi, Letkol Abdi Wirawan, Wali Kota Bekasi, DR. Rahmat Effendi yang didampingi Pj. Sekda, Widodo Indrianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Jumhana Luthfi, dan Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dadang Ginanjar serta tamu undangan yang meliputi tokoh masyarakat, komunitas digital, mahasiswa dan akademisi.
Dalam amanat sambutannya Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto mengatakan bahwa untuk menjadi pilot project sebagai Polres bebas korupsi pihaknya terus lakukan berbagai inovasi dan perbaikan pelayanan. “Sejak Februari 2018 kami langsung berbenah, dengan melakukan beberapa upaya-upaya perbaikan dan kegiatan-kegiatan inovasi,” tuturnya.
“Sudah banyak kita melakukan perubahan mindset, melakukan perbaikan pelayanan kita, dan melaksanakan menejemen sehat. Perubahan mindset kita lakukan, karena kita tahu bahwa yang dimaksudkan oleh pimpinan Polri, lalu oleh Kemenpan-RB dan oleh negara ini adalah betul-betul Polres yang jadi wilayah bebas korupsi secara substansial bukan hanya formalitas. Bukan hanya cover atasnya saja, luarnya saja bungkusnya saja tapi juga termasuk didalamnya. Maka kami merubah mindset, kita merubah cara pandang hedonis, glamor menjadi sederhana,” kata Indarto.
Dalam pemaparannya Kombes Pol Indarto juga menuturkan dengan melalui sistem pelayanan e-cashless demi menciptakan efisiensi dan petingkatan pelayanan publik dengan kemudahan selain keuntungan yang didapatkan dalam pembayaran serta tindakan pencegahan korupsi dengan dapat meminimalisir praktik pungutan liar (pungli).
“Kini masyarakat sudah tidak perlu lagi khawatir akan praktik pungli oleh petugas maupun calo, sekaligus mencegah praktik korupsi dalam layanan publik. Membayar PNBP SIM juga menjadi lebih mudah, tidak harus membawa uang tunai serta diuntungkan dengan adanya cashback sekitar 20 persen,” imbau Indarto.
“Bank BRI, Telkomsel dan Go Jek serta tidak menutup kemungkinan untuk penyedia layanan sejenis lainnya untuk ikut mensupport kami untuk mengimplementasikan layanan yang transparan, akuntabel sekaligus untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat Kota Bekasi,” pungkasnya.
Dilanjutkan sepatah dua patah dari perusahaan dan provider pendukung dalam penerapan Cashless Payment Service, yaitu disampaikan oleh perwakilan dari QR Bank BRI terkait proses pembayaran masyarakat pengguna e-cashless, selanjutnya sambutan dari Ratih Aryanti selaku Head of Goverment Relation Go Pay dibawah naungan Go-Jek, serta Kurnia Hadhi selaku GM Digital Regional Expansion Telkomsel (T-Cash) Area Jabar serta pemutaran testimoni dan video profile cashless payment yang dipersembahkan Polres Metro Bekasi Kota.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi DR. Rahmat Effendi saat didaulat memberikan sambutan mengatakan sangat mengapresiasi apa yang telah dicanangkan Kapolres karena
semua langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Bekasi.
“Ini akan menjadi roll model di pelayanan publik Kota Bekasi. Polres Metro Bekasi Kota ini lebih maju selangkah dari Pemerintah Kota Bekasi, dengan penerapan e-cashless serta WBK, namun sinegritas melalui koordinasi dan komunikasi dua arah tetap kita tingkatkan. Seperti pelayanan-pelayanan yang kita jalin di Mall Pelayanan Publik Kota Bekasi. Polres bisa Pemkot juga harus bisa,” tegas Rahmat Effendi.
Talk Show dipandu moderator Teguh P. Nugroho dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya. Yakni Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan-RB), M. Yusuf Ateh, Akedemisi hukum pidana, Dwidja Priyatno, serta ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jakarta Raya.
Acara talkshow penerapan cashless payment service tersebut diakhiri dengan pemotongan tumpeng secara bersama-sama sebagai simbol rasa syukur atas peluncuran cashless payment Service dilanjutkan do’a penutup yang disampaikan oleh H.R Amiruddin AS, dan dirangkai dengan peresmian taman SIM dan simulasi dan kunjungan keruang satpas proses e-cashless pembayaran SIM oleh Kombes Pol Indarto.(Jar)
Komentar