Sleman, Publikasinews.Com – Keberagaman bangsa Indonesia, dengan masyarakatnya yang heterogen ini harus terus kita jaga dalam bingkai persaudaraan dan kebersamaan diantara masyarakat. Kalau antar sesama masyarakat memperhatikan hal tersebut, saya yakin stabilitas keamanan jelang Pemilu 2019 tetap dalam indikator yang bagus dan dapat berlangsung secara baik dan lancar.
Demikian yang dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Anshar, Sleman, Ustadz Syafrudin saat berkomitmen untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga kondusifitas jelang Pemilihan Umum Serentak yang akan digelar 9 April 2019, komitmen ini terus bermunculan dari berbagai pelosok negeri.
Berdasarkan data yang dihimpun publikasinews.com, ustadz Syarifudin dalam pemaparannya menuturkan bahwa komitmen dalam rangka menjaga Kondusifitas jelang pesta demokrasi 5 tahunan yang datang dari Pondok Pesantren Al-Anshar, sebuah Ponpes yang berada di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini menegaskan upaya mensukseskan Pemilu 2019 tersebut dapat dilakukan dengan berbagai tindakan yang bernilai positif.
“Membentengi diri dari black campaign, hoax, ujaran kebencian dan SARA melalui pemantapan nilai-nilai kebangsaan berdasarkan Pancasila,” tutur Pengasuh Ponpes Al-Anshar Ustadz Syafrudin tersebut pada, Senin (12/11/2018).
Syafrudin juga menyebutkan, hal-hal negatif yang kerap kali muncul akibat adanya perbedaan pilihan dan pandangan politik dapat dicegah dengan terus menguatkan karakter kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Terkait soal politisasi agama, kata Syafrudin, tidak sepatutnya agama dijadikan sarana oleh pihak-pihak tertentu dalam hal mencapai tujuan politik. Walaupun kadangkala agama tidak bisa dipisahkan dalam politik. “Agama merupakan sebuah hal yang sakral. Ya harus dipilah-pilah, karena bisa fatal jika terus menempatkan politik dan agama secara bersamaan,” pungkasnya.(Jar)
Komentar