oleh

Ratusan Preman dengan Senjata Tajam terhunus, Ancam dan usir Wartawan saat hendak Meliput ?

Kab. Cianjur – PublikasiNew.Com | Lagi, Sejumlah Wartawan ketika hendak melakukan liputan di Cianjur mengalami tindakan Intimidasi dan pengusiran oleh Preman yang diperkirakan berjumlah seratusan orang. Intimidasi berupa ancaman terhadap kalangan awak media yang kembali terjadi menimpa belasan wartawan yang terdiri dari berbagai media cetak, online dan elektronik saat hendak melakukan tugas jurnalistiknya di daerah Kabupaten Cianjur pada, Selasa (01/9/2020).

Salah satu jurnalis yang turut hadir serta mendapat ancaman saat kejadian itu, Wishnu menerangkan, bahwa insiden itu bermula saat dirinya beserta rombongan wartawan lainnya hendak melakukan konfirmasi kepada pihak PT. Maskapai Perkebunan Moelia (MPM) terkait permasalahan sengketa lahan, Hak Guna Usaha (HGU) dengan para petani penggarap yang kasusnya telah dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) RI.

Kendaraan yang membawa belasan wartawan yang terdiri dari berbagai media cetak, online dan elektronik saat hendak melakukan tugas jurnalistiknya di desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur terpaksa kabur dengan melaju mundur karena ketakutan melihat preman yang diperkirakan berjumlah seratusan orang yang tiba-tiba turun dari bukit pada, Selasa (01/9).dok-istimewa

Sesampainya di lokasi lahan yang dikuasai PT. MPM itu, yang diketahui masuk dalam wilayah desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ketika hendak mengambil dokumentasi foto di lokasi untuk kepentingan publikasi pemberitaan, tiba-tiba muncul seratusan ‘preman’ tersebut yang langsung mengusir para wartawan.

“Mereka langsung turun dari atas bukit sambil teriak-teriak dan kita liat mereka pada bawa parang,” kata Wishnu dalam keterangannya di Mapolres Cianjur.

Merasa keselamatannya terancam, ketika itu juga para awak media memilih untuk pergi untuk tidak lagi berada di lokasi. “Ya kita balik kanan setelah mereka mengancam gitu, kita mau kasih tau ke aparat Kepolisian setempat,” ujar jurnalis kabardaerah.com itu.

Tiba di Polres Cianjur, saat rombongan wartawan hendak melakukan koordinasi untuk menginformasikan kejadian yang dialami tersebut kepada Kapolres, namun sedang tidak berada di tempat. Lalu awak media diarahkan agar menemui Kasat Reskrim yang diwakili oleh Kepala Urusan Pembinaan Operasional (KBO) Satuan Reskrim.

KBO Satuan Reskrim Polres Cianjur, Ipda Sunaryo, usai mendapatkan informasi dari media, memilih untuk irit bicara dan menerima para wartawan didepan ruangannya. “Itu masalah intern dia yang ada disana. Permasalahan yang rekan-rekan media sampaikan terkait peliputan di sana adalah penanganan internal di sana,” kata Sunaryo kepada para wartawan.

Dia juga menampik, bahwa senjata tajam yang dibawa seratusan preman di lahan tersebut belum tentu digunakan untuk melakukan ancaman kekerasan. “Itu kan belum tentu seperti itu. Kan di lahan pertanian membawa (parang) mungkin digunakan untuk bercocok tanam kita kan belum tau, ya,” paparnya sambil beranjak pergi.

Diketahui sebelumnya, pada Kamis 27 Agustus 2020, kurang lebih 2.000 petani penggarap lahan di tiga desa yakni Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet, dan Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terusir dari lahan dan rumah mereka yang telah puluhan tahun ditempati. Kini, lahan tersebut diduga sudah dalam penguasaan PT. MPM.

Pantauan media di salah satu lokasi lahan tersebut, tampak atap gapura gerbang dalam kondisi telah dirusak dan akses jalan menuju Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, ditutup pagar bersemen setinggi sekitar dua meter.[]red

Penulis : Zark

Komentar

News Feed