oleh

Satgas Garda Pas soroti Angka Pengangguran Pemerintahan Jokowi

Jakarta, Publikasinews.com – Ketua Pendiri Garda Pas Wibisono memberikan pernyataan ke media di Jakarta pada, Sabtu (26/1/2019) bahwa meledaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pengangguran di Indonesia menjadi bukti kegagalan dan ingkar janji pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam membuka lapangan pekerjaan (job creation).

Tentang ketenaga-kerjaan, mengutip kritikan majalah The Economist Wibisono menilai bahwa tenaga kerja Indonesia masih belum terampil, tapi mereka pun menuntut upah yang tinggi.
Saat ini upah tenaga kerja Indonesia mencapai 45% lebih tinggi dari tenaga kerja Negara Vietnam. Padahal Vietnam selama ini disebut sebut menjadi saingan terberat indonesia dalam menarik investor, khususnya dari negeri China yang kini diduga tengah terseok-seok karena perang dagang,” tutur Wibisono.

“Dengan kondisi perekonomian yang tidak baik akhir-akhir ini, Presiden Jokowi seperti telah lalai dan melanggar janji kampanye untuk menciptakan lapangan kerja (job creation) sejak dilantik 4 tahun yang lalu. Semakin diperparah lagi dengan meledaknya pengangguran akibat PHK di dalam negeri maupun PHK dari luar negeri,” ungkapnya.

Wibi juga menambahkan semakin memburuknya perekonomian di kawasan Timur Tengah negara-negara Arab penghasil minyak akan menyebabkan PHK dan pemulangan terhadap TKI dan TKW dari Indonesia.
“Kelesuan ekonomi di Singapura dan Malaysia juga akan berakibat pemulangan dan PHK terhadap para pekerja TKI dan TKW yang berasal dari Indonesia,” ungkapnya.

Menghitung waktu yang sudah sangat terbatas serta mempertimbangkan kualitas dan kompetensi para Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK diindikasikan, hampir mustahil Presiden Jokowi mampu mengejar ketertinggalan dalam penciptaan lapangan kerja (job creation) ini.

Diprediksi sebelum pilpres 2019 ada potensi terjadi kerusuhan sosial di Indonesia akibat kelalaian Presiden Jokowi dalam penciptaan lapangan kerja. Semakin diperburuk lagi karena Presiden Jokowi telah mendatangkan sedemikian banyak buruh atau tenaga kerja kasar dari Tiongkok, seperti yang terjadi di Morowali dan di kawasan indonesia bagian timur. Pada saatnya, semakin menumpuk dan meledaknya pengangguran massal ini berpotensi menjadi kekuatan rakyat (people power), hal ini sangat mengkawatirkan.

Garda Pas juga menyoroti persoalan pengangguran ini adalah masalah yang sangat serius. “Hal ini jangan dianggap sepele agar rakyat Indonesia bisa menilai janji-janji kampanye yang lalu agar sadar dan tidak mengulangi hal yang sama, mari kita memilih pemimpin yang tidak ingkar janji,” pungkas Wibisono. (red)

Komentar

News Feed