oleh

Surga Tersembunyi di Ujung Indonesia Timur Banda Naira Maluku Tengah

Maluku Tengah, publikasinews.com – Indonesia timur memang masih terjaga kelestarian alamnya. Air laut yang jernih, biota laut yang kaya, masyarakat yang ramah, hingga kuliner yang lezat akan memanjakanmu. Hal ini pun coba ditawarkan oleh Banda Neira.

Jika kamu berkunjung ke Maluku, memang tak lengkap rasanya bila tak mampir ke Banda Neira. Terletak di Pulau Neira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, daerah ini menawarkan beragam keindahan alam dan sejarah yang tak akan pernah bisa kamu tolak.

Ya, Banda Neira memang masih kental dengan nuansa kota tua. Pada pertengahan abad ke-19, daerah ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah. Pala dan fuli bagai harta karun, yang bisa dengan mudah didapat kala itu.

Tanah yang banyak menyimpan sejarah ini memang selalu menyajikan tempat menarik untuk dikunjungi. Misalnya saja biota laut yang kaya dan surga bagi para penyelam.

Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (PUlau Banda Besar), Tanjung Burang (PUlau Banda Besar), dan Baru Kapal merupakan sedikit surga yang bisa kamu kunjungi. Kamu juga bisa melakukan snorkling, karena di tempat ini memiliki 350 jenis biota laut, termasuk ikan, kerang purba, rumput laut, moluska, gurita, dan juga udang.

Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi rumah budaya yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah. Benteng Nassau dan Benteng Belgica juga wajib kamu kunjungi. Keduanya dibangun oleh bangsa Portugis dan Belanda.

Di benteng Belgica kamu bisa melihat segala penjuru pulau, karena berada di ketinggian 30 meter, tepatnya di atas bukit. Kamu akan disuguhkan pemandangan Pulau Banda Besar, Gunung Api dan Laut Banda. Berbentuk persegi lima, benteng ini dibuat pada saat Portugis menjajah dan dijadikan sebagai pusat pertahanan. Namun, ketika Belanda mengambil alih, maka fungsinya pun untuk memantau lalu lintas kapal pedagang.

Tak hanya sekadar melihat benteng, kamu juga bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pulau Gunung Api. 

Di pulau ini, terdapat gunung api vulkanik dengan tinggi 666 meter. Atau, kamu dapat mengunjungi Rumah Hatta, Rumah Kapten Cole, Gereja protestan Belanda, dan Gereja Elim Tabernakel.

Untuk kuliner, jangan lupa mencicipi ikan kuah Pala Banda dengan rasa gurih, pedas, dan asam yang sayang jika dilewatkan. Biasanya, disajikan bersama urap daun pepaya dan ikan merah kakap bakar. Red

Komentar

News Feed