oleh

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M Syarif memuji Pecegahan dan Penindakan Kasus di Singapura

Jakarta, Publikasinews.com – Menurut wakil Ketua KPK, negara tersebut sangat jeli terhadap kejahatan korupsi. Laode lantas menyinggung sebuah cerita yang disebut “Korupsi 10 Dollar”.

“Yang di Singapura mereka menyebutnya Korupsi 10 Dollar. Jadi suatu saat ada pembantu dari Indonesia kerja di Singapura, dia naik subway, di sana kan dilarang minum, tapi karena dia orang baru, dia minum,” cerita Laode dalam Diskusi Publik Hasil Review Konvensi PBB Antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/11/

Tindakan sang pembantu tersebut diketahui oleh petugas pengamanan di dalam kereta. Saat dia turun, petugas pun menyerahkan dia ke penjaga stasiun. Sang penjaga pun menyinggung tingginya denda bagi penumpang yang kedapatan minum di dalam kereta.

“Penjaganya ini dia bilang, ‘Kamu tadi minum, ini lihat dendanya besar sekali, tapi boleh kamu kasih 50 dollar, saya lepas’. Ya pembantu enggak adalah uang sebesar 50 dollar itu. Dia punya 10 dollar, ‘Saya cuma punya 10 dollar’, diambil juga sama sekuriti. Terus dia (pembantu) pulang,” kata Laode.

Saat sampai di rumah majikannya, pembantu itu melaporkan uang 10 dollarnya diberikan ke penjaga di stasiun agar dirinya tidak didenda. Mendengar cerita itu, majikannya menghubungi Corrupt Practices Investigation Bureau CPIB untuk melaporkan peristiwa tersebut.

“Pantas aja Corruption Perception Index Singapura itu selalu di atas 10 besar karena pelayanan publiknya seperti itu tidak ditoleransi lagi yang tadi itu, (korupsi) 10 dollar seperti itu. Red

Komentar

News Feed