oleh

Komisi IV DPRD Kota Bekasi akan Segera Panggil pihak Manajemen HDP

Kota Bekasi, PublikasiNews.Com – Pasca insiden pedagang bakso yang ditabrak kendaraan patroli oknum petugas security Kota Harapan Indah (KHI), Kasus ini terus bergulir. Tampak sejumlah Pengurus Paguyuban Pedagang Mie Ayam dan Bakso (Papmiso) Bekasi lakukan audensi ke Komisi IV Dewan Pertimbangan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar Nomor 112, Margahayu Bekasi Timur untuk mengadukan kejadian yang menimpa anggotanya tersebut pada, Rabu (13/11/2019) pagi.

Dengan dipimpin ketua, Yanto SBY sejumlah Pengurus Paguyuban Pedagang Mie Ayam dan Bakso (Papmiso) Bekasi lakukan audensi ke Komisi IV Dewan Pertimbangan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, yang diterima langsung oleh Ketua Komisi IV, Sardi Effendi (tengah) bertempat diruang Komisi IV lantai dasar, gedung DPRD Kota Belaai Jalan Chairil Anwar Nomor 112, Margahayu Bekasi Timur untuk mengadukan kejadian yang menimpa anggotanya tersebut pada, Rabu (13/11).dok-red

Dalam pertemuan tersebut, terpantau awak media, Maryanto Ketua Papmiso Kota Bekasi menceritakan kronologis kejadian pedagang bakso bernama Soleh yang diduga sengaja ditabrak oleh oknum security saat tengah keliling melintas di sekitar Perumahan Kota Harapan Indah Bekasi.

“Soleh itu adalah korban disaat jualan keliling, bukan lagi berhenti dia lagi keliling, dia lagi narik gerobak tapi ditabrak oleh oknum Security. Dan ini kejadian pertama untuk perusakan barang dagangan seperti itu, tapi pernah mereka kehilangan tabung gas dan sendok besar (irus). Sebelum-sebelumnya pun oknum Security kerap melakukan intimidasi,” tutur Maryanto.

Ketua Paguyuban Pedagang Mie Ayam dan Bakso (Papmiso) Maryanto (Yanto SBY-tengah) dengan didampingi Widodo (kiri) anggota dan Edi Wahono (Advokasi Papmiso-kanan) saat memberikan keterangan pers-nya usai diterima beraudensi kepada Komisi IV Dewan Pertimbangan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Rabu (13/11).dok-istimewa

Memang jelas ada larangan (pedagang), lanjut Yanto SBY sapaan akrab ketua Papmiso ini, kalau ada pedagang masuk dikawasan Kota Harapan Indah. “Namun itu pun pilih kasih, ya tidak diterapkan oleh (kepada) semua pedagang,” ungkapnya.

Ketua Papmiso Kota Bekasi ini pun sangat menyesalkan tindakan semena-mena yang dilakukan oknum petugas security Kota Harapan Indah, Bekasi tersebut.


“Kalau kami selalu di intimidasi, selalu dilarang, dimana letak ruang kami untuk berjualan keliling. Kami tuh hanya sebatas keliling, bukan pedagang yang pasang tenda, ada dibahu jalan. Kami bukan pedagang yang mangkal, tapi kami tuh keliling namun oleh oknum petugas security justru diperlakukan seperti itu,” papar Yanto SBY.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait audensi Papmiso Kota Bekasi dalam kasus Pedagang Bakso yang ditabrak gerobaknya dengan kendaraan oknum petugas security Kota Harapan Indah (HDP) Bekasi beberapa waktu lalu.dok-istimewa

Papmiso akan terus menuntut keadilan dari kesewenangan oknum petugas security HDP (Hasanah Damai Putra), Kota Harapan Indah yang terletak di Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat tersebut.

“Saya mohon ini (pada) Komisi IV, dapat menjembatani dengan membuka ruang kepada kami, bagaimana kami diberi ruang usaha, ruang usaha yang luas. Diberikan kesempatan untuk berjualan bakso keliling agar tidak dilarang, tidak di intimidasi lagi,” imbaunya.

Masih kata Yanto SBY, intinya ia minta keadilan melalui anggota DPRD Kota Bekasi. “Ini untuk meneruskan kepada pihak-pihak yang selama ini mempunyai (kuasa) atau yang berkompeten di bidangnya, berilah keleluasaan pada kami. Izinkanlah kami berjualan keliling,” pungkasnya.

Tim Advokasi Papmiso, selaku kuasa hukum Soleh, Edi Wahono mengatakan bahwa keterkaitan laporan polisi terhadap pelaku sampai saat ini masih dalam proses pertimbangan untuk melanjutkan atau tidak (pelaporan) hal ini tentunya terkait dengan bagaimana nanti sikap dari pengembang, maksudnya dari manajemen HDP, dari HDP seperti apa.

“Nanti kalau kooperatif dengan kami dari Papmiso atau pun para pedagang kecil, tentunya niatan kami untuk melaporkan akan kami urungkan. Akan etapi dengan tidak menutup kemungkinan laporan kami akan lanjutkan ketika mereka tidak kooperatif dengan kami, mungkin itu,” tegas Wahono.

Menanggapi keluhan Papmiso tersebut, Komisi IV mengaku akan meneruskan ke Pimpinan DPRD Kota Bekasi untuk segera memanggil pihak manajemen HDP agar ada tindak lanjut terkait hal tersebut.

“Kita akan panggil, kita tanya dasarnya dilarang berdagang dikawasan Kota Harapan Indah. Kenapa developer melarang orang berdagang, maka tindak lanjut Komisi IV ini secara nota dinas kita akan teruskan ke pimpinan DPRD supaya memanggil para pihak,” ujar Sardi Effendi, Ketua Komisi IV.

Termasuk yang memang, lanjut Sardi, terlibat saat kejadian dikawasan Kota Harapan Indah. “Ya, manajemen HDP kita inginkan supaya ada titik temu, dan mereka (Papmiso) inginnya damai, ingin diberikan kebebasan. Diberikan space lah, tempat ruang untuk mereka berdagang, itu yang mereka inginkan,” ungkap Sardi.

“Kita segera membuat notulensi audensi hari ini, kemudian kita sampaikan nota dinas Komisi IV ke pimpinan DPRD agar ada tindak lanjut dari pimpinan DPRD. Yaitu, dengan memanggil pihak manajemen HDP untuk menyelesaikan secara damai, secara baik-baik ya. Bagaimana agar ada space, ada tempat yang diberikan (selain) kebebasan untuk semua pedagang tidak hanya tukang bakso. Ya hal ini supaya merupakan bagian dari penguatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Sementara itu, pihak manajemen Kota Harapan Indah melalui Marketing Communication (Marcom) Damai Putra Group, Claudia Zevanya Hayat saat diminta konfirmasinya menjelaskan bahwa terkait Papmiso mengadu ke Dewan pihak manajemen belum mengetahuinya, dan kasus tersebut tidak hanya ditangani pihak Intern Security HDP, namun juga melibatkan manajemen HDP.

“Pihak management (HDP) terlibat pak, namun mengenai informasi yang di berikan bapak hal itu belum sampai ke kami. Konfirmasi akan dilakukan, jika sudah ada informasi secara resmi ke pihak kami yaa pak, karna informasi belum sampai ke management, maka konfirmasi tersebut belum bisa (di) lakukan,” terang Claudia melalui pesan singkatnya (WhatsApp).

Kalau sudah begini, sepertinya upaya wong cilik menuntut keadilan telah menemui jalan berliku. Koridor hukum yang dijalankan jadi preseden buruk warga marjinal. Kasus tukang bakso yang sempat viral di sosial media yang ditabrak kendaraan oknum petugas sekurity Kota Harapan Indah Bekasi menjadi polemik tak berujung jadi sorotan publik, karena kasus ini jangan sampai terus bergulir liar.[]

Penulis : Jark

Komentar

News Feed