oleh

Banjir Bandang Merusak Sejumlah Infrastruktur Mengakibatkan Jalur Denpasar-Gilimanuk Lumpuh Total

Denpasar, Publikasinews.com – Hujan deras yang mengguyur kawasan Jembrana sejak sore hingga malam hari menimbulkan banjir bandang di beberapa desa. Bahkan banjir bandang yang terjadi sangat besar merusak sejumlah infrastruktur, termasuk rumah warga.

Indivasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, banjir bandang mulai terjadi tadi malam pukul 23.00 Wita. Terjadi di Desa Yehembang Kangin, Desa Yehembang, Desa Yehembang Kauh dan Desa Penyaringan, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.

Akibat banjir bandang tersebut dua jembatan antar desa putus, masing-masing jembatan yang menghubungkan Desa Penyaringan dengan Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo putus total dan jembatan gantung yang menghubungkan Banjar Tegak Gede dengan Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin juga putus total.

Sementara Jembatan di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, tepatnya Jembatan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo atau sekitar 200 meter di timur Polsek Mendoyo nyaris putus karena dihantam banjir bandang yang membawa batang-batang kayu besar dari hutan.

Bahkan jembatan tersebut praktis tidak bisa dilewati oleh kendaraan, termasuk sepeda motor, lantaran jembatan tersebut tertimbun kayu-kayu berukuran kecil dan besar. Karena tidak bisa dilewati, kemacetan terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk dari dua arah.

Antrean kendaraan terjadi hingga belasan kilometer didominasi kendaraan besar sarat muatan. Pihak BPBD Jembrana dengan dibantu aparat kepolisian dan TNI serta warga langsung turun tangan membersihkan material kayu yang menutupi jembatan Bilujpoh. Untuk mempercepat pembersihan BPBD menggunakan satu unit alat berat.

“Banjir mulai terjadi sejak pukul 22.00 Wita, banjir terus membesar hingga puncaknya sekitar pukul 23.30 Wita,” ujar Putu Adi, salah seorang warga Penyaringan, Minggu (23/12).

Saat banjir bandang mencapai puncaknya, sejumlah warga Penyaringan langsung memukul kentongan bertalu-talu (kulkul bulus) tanda bahaya. Sejumlah warga yang tinggal di pinggir sungai Biluhpoh secepat kilat menyelamatkan diri dan menyelamatkan harta bendanya, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kalau korban jiwa tidak ada karena besarnya banjir bertahap. Warga sudah mengantisipasinya. Hanya saja ada tiga rumah warga dan satu dapur hanyut,” tutur Sudiarta, warga setempat.

Jalur Denpasar-Gilimanuk masih lumpuh total. Sementara pihak BPBD Jembrana masih membersihkan material yang menutup Jembatan. Petugas juga sempat kesal oleh aksi nekat pengendara motor yang nekat menyeberangi jembatan yang dipenuhi kayu-kayu besar.

“Kalaupun nanti jembatan sudah dibersihkan, kendaraan terutama truk-truk besar bermuatan berat belum diizinkan lewat kuatir jembatan roboh. Nanti biar dicek dulu apakah layak dilewati atau tidak,” ujar petugas kepolisian dari Polsek Mendoyo yang ditemui di lokasi tadi pagi. Red

Komentar

News Feed